Hikmah 4 Nopember 2016

Ini fakta yang nyata, bukan berita rekayasa. Jelas kaum muslimin yang unjuk rasa, jumlahnya berjuta-juta, karena serentak bukan hanya di Jakarta, hampir setiap propinsi merata. Mereka menginginkan Presiden menerima delegasi secara tatap muka di Istana. Namun ternyata Presiden tidak bersedia, karena lebih mementingkan acara di Bandara. Wajar kaum muslimin sangat kecewaaa. Maka jelaslah dengan nyata, bahwa Jokowi, mengabaikan keinginan pengunjuk rasa. Alasan tidak mau berjumpa, bisa dicari dan direkayasa. Nah saat ini semua umat Islam telah merasa, melihat fakta, bahwa presiden, tidak berfihak pada kaum muslimin yang unjuk rasa, maupun rakyat jelata. Nampaknya dia lebih peduli, pada orang kaya, yang mendukung dia meraih tahta. Makanya kalau memilih pemipin jangan atas dasar citra. Setiap mu`min sudah diseru oleh Allah Subhanahu wa Taala, jangan memilih orang yang berfihak pada kekufuran, mengabaikan keimanan.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا آَبَاءَكُمْ وَإِخْوَانَكُمْ أَوْلِيَاءَ إِنِ اسْتَحَبُّوا الْكُفْرَ عَلَى الْإِيمَانِ وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ فَأُولَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu jadikan bapa-bapa dan saudara-saudaramu pemimpin-pemimpinmu, jika mereka lebih mengutamakan kekafiran atas keimanan dan siapa di antara kamu yang menjadikan mereka pemimpin-pemimpinmu, maka mereka itulah orang-orang yang zalim. Qs.9:23
Kalau presiden masih beriman silakan simak sabda Rasul SAW berikut
مَنْ وَلِيَ أَمْرًا مِنْ أَمْرِ النَّاسِ ثُمَّ أَغْلَقَ بَابَهُ دُونَ الْمِسْكِينِ وَالْمَظْلُومِ أَوْ ذِي الْحَاجَةِ أَغْلَقَ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى دُونَهُ أَبْوَابَ رَحْمَتِهِ عِنْدَ حَاجَتِهِ وَفَقْرِهِ أَفْقَرُ مَا يَكُونُ إِلَيْهَا
Barangsiapa memimpin urusan manusia kemudian ia menutup pintunya bagi orang yang miskin atau bagi orang yang dizhalimi atau bagi orang yang mempunyai keperluan, maka Allah akan menutup pintu rahmatNya, kasih sayangnya bagi orang tersebut, tatkala membutuhkannya. Dan pasti dia akan lebih faqir, tatkala membutuhkan rahmat-Nya”. (HR Ahmad, no.15097)).
Rasul SAW bersabda:
مَنْ وَلَّاهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ شَيْئًا مِنْ أَمْرِ الْمُسْلِمِينَ فَاحْتَجَبَ دُونَ حَاجَتِهِمْ وَخَلَّتِهِمْ وَفَقْرِهِمْ احْتَجَبَ اللَّهُ عَنْهُ دُونَ حَاجَتِهِ وَخَلَّتِهِ وَفَقْرِهِ
“Barang siapa yang diberikan Allah jabatan sebagai pemimpin yang mengemban urusan kaum muslimin, lalu ia menghindar dari kebutuhan, keperluan dan orang-orang faqir rakyatnya, Allah pasti akan menutup diri darinya ketika ia kekurangan, kebutuhan dan faqir”. (HR. Abu Daud, no. 2559
Rasul SAW bersabda:
مَنْ وَلِيَ مِنْ أَمْرِ النَّاسِ شَيْئًا فَاحْتَجَبَ عَنْ أُولِي الضَّعَفَةِ وَالْحَاجَةِ احْتَجَبَ اللَّهُ عَنْهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Barangsiapa memimpin suatu urusan manusia, lantas menyembunyikan diri dari yang lemah dan dari yang mempunyai keperluan, maka Allah akan menutup diri darinya pada hari kiamat”.
(Musnad Ahmad, 21061)