ANJING DALAM SYARI’AH DAN ILMIYAH (kajian tematis ayat dan hadits)
ANJING DALAM SYARI’AH DAN ILMIYAH
(kajian tematis ayat dan hadits)
A. Sifat Anjing yang Negatif
وَاتْل٠عَلَيْهÙمْ نَبَأَ الَّذÙÙŠ آَتَيْنَاه٠آَيَاتÙنَا Ùَانْسَلَخَ Ù…Ùنْهَا Ùَأَتْبَعَه٠الشَّيْطَان٠Ùَكَانَ Ù…ÙÙ†ÙŽ الْغَاوÙينَ () وَلَوْ Ø´ÙØ¦Ù’نَا لَرَÙَعْنَاه٠بÙهَا ÙˆÙŽÙ„ÙŽÙƒÙنَّه٠أَخْلَدَ Ø¥ÙÙ„ÙŽÙ‰ الْأَرْض٠وَاتَّبَعَ هَوَاه٠ÙَمَثَلÙه٠كَمَثَل٠الْكَلْب٠إÙنْ تَØÙ’Ù…Ùلْ عَلَيْه٠يَلْهَثْ أَوْ تَتْرÙكْه٠يَلْهَثْ ذَلÙÙƒÙŽ مَثَل٠الْقَوْم٠الَّذÙينَ كَذَّبÙوا Ø¨ÙØ¢ÙŽÙŠÙŽØ§ØªÙنَا ÙÙŽØ§Ù‚Ù’ØµÙØµÙ الْقَصَصَ لَعَلَّهÙمْ يَتَÙَكَّرÙونَ
Dan bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah Kami berikan kepadanya ayat-ayat Kami (pengetahuan tentang isi Al Kitab), kemudian dia melepaskan diri daripada ayat-ayat itu lalu dia diikuti oleh syaitan (sampai dia tergoda), maka jadilah dia termasuk orang-orang yang sesat. Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat) nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir. Qs.7:175-176
Isyarat ayat ini memerintahkan agar kita mempelajari sifat manusia yang menyerupai hewan anjing. Manusia yang mendustakan ayat Allah padahal sudah menerimanya seperti anjing yang menyulurkan lidah, karena hanya mementingkan urusan dunia khususnya isi perut. Dibiarkan ataupun dihalau tetap saja ngulurkan lidah mengharapkan urusan isi perut karena nafsunya tidak pernah merasa puas. Ada juga yang memahaminya bahwa orang yang dalam keadaan lapar maupun kenyang tetap mengharapkan pemberian, bagaikan anjing yang mengulurkan lidahnya terus menerus. Demikian pula manusia yang haus dunia hingga tidak menghiraukan ayat Allah, tak ubahnya seperti hewan.
B. Anjing setia dapat pujian
وَتَØÙ’سَبÙÙ‡Ùمْ أَيْقَاظًا ÙˆÙŽÙ‡Ùمْ رÙÙ‚Ùودٌ ÙˆÙŽÙ†ÙÙ‚ÙŽÙ„Ù‘ÙØ¨ÙÙ‡Ùمْ ذَاتَ الْيَمÙين٠وَذَاتَ الشّÙمَال٠وَكَلْبÙÙ‡Ùمْ Ø¨ÙŽØ§Ø³ÙØ·ÙŒ Ø°ÙØ±ÙŽØ§Ø¹ÙŽÙŠÙ’Ù‡Ù Ø¨ÙØ§Ù„ْوَصÙيد٠لَو٠اطَّلَعْتَ عَلَيْهÙمْ لَوَلَّيْتَ Ù…ÙنْهÙمْ ÙÙØ±ÙŽØ§Ø±Ù‹Ø§ ÙˆÙŽÙ„ÙŽÙ…ÙÙ„ÙØ¦Ù’تَ Ù…ÙنْهÙمْ Ø±ÙØ¹Ù’بًا
Dan kamu mengira mereka itu bangun padahal mereka tidur; dan Kami balik-balikkan mereka ke kanan dan ke kiri, sedang anjing mereka mengunjurkan kedua lengannya di muka pintu gua. Dan jika kamu menyaksikan mereka tentulah kamu akan berpaling dari mereka dengan melarikan (diri) dan tentulah (hati) kamu akan dipenuhi dengan ketakutan terhadap mereka. Qs.18:18
Ternyata ada anjing yang setia pada majikan tau pengasuhnya, yaitu milik pemuda al-Kahfi yang mempertahankan tauhid di tengah-tengah kerajaan musyrik. Anjing yang setia menjaga pengasuhnya dapat pujian dari Allah SWT. Dengan kata lain bila dikaitkan denganh ayat yang lain, jelaslah bahwa Allah SWT menciptakan anjing itu mengandung manfaat dan mafsadat, sangat tergantung pada manusia mengurus dan menggunakannya.
C. Anjing Pelacak sangat bermanfaat
يَسْأَلÙونَكَ مَاذَا Ø£ÙØÙلَّ Ù„ÙŽÙ‡Ùمْ Ù‚Ùلْ Ø£ÙØÙلَّ Ù„ÙŽÙƒÙÙ…Ù Ø§Ù„Ø·Ù‘ÙŽÙŠÙ‘ÙØ¨ÙŽØ§ØªÙ وَمَا عَلَّمْتÙمْ Ù…ÙÙ†ÙŽ Ø§Ù„Ù’Ø¬ÙŽÙˆÙŽØ§Ø±ÙØÙ Ù…ÙÙƒÙŽÙ„Ù‘ÙØ¨Ùينَ ØªÙØ¹ÙŽÙ„Ù‘ÙÙ…ÙونَهÙنَّ Ù…Ùمَّا عَلَّمَكÙم٠اللَّه٠ÙÙŽÙƒÙÙ„Ùوا Ù…Ùمَّا أَمْسَكْنَ عَلَيْكÙمْ ÙˆÙŽØ§Ø°Ù’ÙƒÙØ±Ùوا اسْمَ اللَّه٠عَلَيْه٠وَاتَّقÙوا اللَّهَ Ø¥Ùنَّ اللَّهَ سَرÙيع٠الْØÙسَابÙ
Mereka menanyakan kepadamu: “Apakah yang dihalalkan bagi mereka?” Katakanlah: “Dihalalkan bagimu yang baik-baik dan (buruan yang ditangkap) oleh binatang buas yang telah kamu ajar dengan melatihnya untuk berburu, kamu mengajarnya menurut apa yang telah diajarkan Allah kepadamu, Maka makanlah dari apa yang ditangkapnya untukmu, dan sebutlah nama Allah atas binatang buas itu (waktu melepasnya). Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah amat cepat hisab-Nya“. Qs.5:4
Berdasar ayat ini anjing pemburu atau pelacak bisa dimanfaatkan untuk manusia. Bahkan kalau anjing tersebut menangkap binatang buruan, maka tangkapannya bisa dimkan oleh manusia, asalkan ketika menugasnya membaca basmalah. Namun hewan yang ditangkap anjing tersebut ada syaratnua yang bisa dimakan manusia, sebagaimana tersirat dalam hadits berikut:
عَنْ عَدÙيّ٠بْن٠ØÙŽØ§ØªÙم٠رَضÙÙŠÙŽ اللَّه٠عَنْه٠قَالَ
سَأَلْت٠رَسÙولَ اللَّه٠صَلَّى اللَّه٠عَلَيْه٠وَسَلَّمَ ÙÙŽÙ‚Ùلْت٠إÙنَّا قَوْمٌ نَتَصَيَّد٠بÙهَذÙه٠الْكÙلَاب٠Ùَقَالَ Ø¥ÙØ°ÙŽØ§ أَرْسَلْتَ ÙƒÙلَابَكَ Ø§Ù„Ù’Ù…ÙØ¹ÙŽÙ„َّمَةَ وَذَكَرْتَ اسْمَ اللَّه٠ÙÙŽÙƒÙلْ Ù…Ùمَّا أَمْسَكْنَ عَلَيْكَ Ø¥Ùلَّا أَنْ يَأْكÙÙ„ÙŽ الْكَلْب٠Ùَلَا تَأْكÙلْ ÙÙŽØ¥ÙنّÙÙŠ أَخَاÙ٠أَنْ ÙŠÙŽÙƒÙونَ Ø¥Ùنَّمَا أَمْسَكَ عَلَى Ù†ÙŽÙْسÙÙ‡Ù ÙˆÙŽØ¥Ùنْ خَالَطَهَا كَلْبٌ Ù…Ùنْ غَيْرÙهَا Ùَلَا تَأْكÙلْ
Diriwayatkan dari Adiy bin Hatim mengatakan: Saya bertanya pada Rasul bahwa saya salah seorang pemburu yang menggunakan anjing pelacak. Rasul SAW bersabda: Bila kamu menugasi anjing terlatih itu dan membaca Asma Allah, maka boleh anda makan hasil tangkapan yang diperuntukan bagi kamu. Namun bila anjing itu memakan sebagiannya, maka kamu jangan memakannya. Aku kawatir anjing itu menangkap untuk kepentingannya sendiri. Demikian pula bila anjing yang lain sama-sama menangkapnya, maka jangan kamu makan. Hr. Al-bukhari[1]
Dengan demikian syarat hewan yang ditangkap anjing yang bisa dimakan apabila (1) tatkala mengutus anjing pemburu dengan mengucapkan basamalah, (2) anjing yang menangkap semata-mata untuk kepentingan majikannya bukan untuk dirinya, (3) hewan yang ditangkapnya tidak digigit untuk ia makan sendiri, (4) anjing tersebut benar-benar sendiri yang diutus dengan nama Allah tidak kerjasama dengan anjing yang tanpa basmalah tatkala diperintahnya.
D. Larangan mendapatkan penghasilan dari anjing
عَنْ أَبÙÙŠ مَسْعÙود٠الْأَنْصَارÙيّ٠رَضÙÙŠÙŽ اللَّه٠عَنْهÙ
أَنَّ رَسÙولَ اللَّه٠صَلَّى اللَّه٠عَلَيْه٠وَسَلَّمَ Ù†ÙŽÙ‡ÙŽÙ‰ عَنْ ثَمَن٠الْكَلْب٠وَمَهْر٠الْبَغÙيّ٠وَØÙلْوَان٠الْكَاهÙÙ†Ù
Diriwayatkan dari Abi Mas’ud al-Anshari, sesungguhnya Rasul SAW melarang mengambil hasil dari harga anjing, bayaran perzinahan dan honor pedukunan. Hr. Al-Bukhari,[2]
Ada tiga penghasilan yang dilarang oleh Rasul SAW berdasar hadits ini yaiatu (1) dari anjing, (2) dari perzinahan, dan (3) pedukunan. Dalam hadits ini digunakan istilah ثَمَن٠yang biasanya berarti harga atau nilai hasil. Ini mengisyaratkan bahwa setiap mu’min dilarang mengambil hasil dari anjing baik jual beli ataupun sewa menyewakannnya.
E. Mememlihara anjing di rumah, menjauhkan Mala`ikat
عن أبي طَلْØÙŽØ©ÙŽ ÙŠÙŽÙ‚ÙÙˆÙ„Ù Ø³ÙŽÙ…ÙØ¹Ù’ت٠رَسÙولَ اللَّه٠صَلَّى اللَّه٠عَلَيْه٠وَسَلَّمَ ÙŠÙŽÙ‚Ùول٠لَا تَدْخÙل٠الْمَلَائÙكَة٠بَيْتًا ÙÙيه٠كَلْبٌ وَلَا صÙورَة٠تَمَاثÙيلَ
Abi Thalhah menrenagkan, Saya mendengar Rasul SAW bersabda: Mala`ikat tidak masuk rumah yang terdapat di dalamnya anjing dan patung. Hr. al-Bukhari.[3]
Sabda Rasul ini menginformasikan bahwa Mala`ikat tidak mau memasuki rumah yang memelihara anjing di rumahnya dan menyimpan patung. Dengan demikian memelihara anjing di rumah, dan menyimpan patung sama dengan mengusir Mala`ikat. Mala`ikat yang tidak mau masuk ke rumah yang demikin itu adalah pembawa rahmat. Telah dikaui oleh para ilmuwan bahwa bergaul secara dekat dengan anjing mendatangkan pengaruh negative terhadap penghuni rumah. Di Amerika Serikat, kucing dan anjing adalah salah satu faktor dalam meninggalnya 86.000 orang setiap tahun. Diperkirakan sekitar 2% dari anjing cedera yang berhubungan dengan kecelakaan biasa dirawat di rumah sakit Inggris. Penelitian yang sama menemukan bahwa keterlibatan anjing dalam kecelakaan lalu lintas jalan sulit untuk dihitung, kecelakaan di jalan yang melibatkan anjing lebih sering mencederakan pengemudi kendaraan roda dua.  Telur Toxocara canis (cacing gelang dalam tubuh anjing) yang terdapat di kotoran anjing dapat menyebabkan penyakit Toxocariasis. Di Amerika Serikat, sekitar 10.000 kasus infeksi Toxocara dilaporkan terjadi pada manusia setiap tahun, dan hampir 14% dari penduduk AS sudah terinfeksi. Di Inggris, 24% dari sampel tanah yang diambil dari taman, umumnya terkandung telur Toxocara canis. Toxocariasis yang tidak bisa diobati dapat menyebabkan kerusakan retina dan penurunan penglihatan. Kotoran anjing juga mengandung cacing tambang yang menyebarkan larva migrans ke kulit manusia. Insiden gigitan anjing, dan terutama gigitan anjing yang fatal, sangat jarang terjadi di Amerika Serikat mengingat banyaknya anjing peliharaan di Amerika Serikat. Kematian akibat gigitan anjing terjadi di Amerika pada tingkat satu per empat juta anjing. Sebuah studi di Colorado menemukan, gigitan anjing pada anak-anak kurang parah daripada gigitan anjing pada orang dewasa. Insiden gigitan anjing di AS adalah 12,9 per 10.000 penduduk, tapi untuk anak laki-laki berusia 5 sampai 9, angka kejadian adalah 60,7 per 10.000. Selain itu, anak-anak memiliki kesempatan yang jauh lebih tinggi untuk digigit di wajah atau leher. Cakar tajam dengan otot kuat di belakang anjing dapat mencabik daging dalam satu goresan yang dapat menyebabkan infeksi serius. Di Inggris, antara tahun 2003 dan 2004, ada 5.868 serangan anjing pada manusia, mengakibatkan banyak pekerja di Inggris cuti selama 5.770 hari pada hari kerja dikarenakan infeksi gigitan anjing tersebut.
Itulah mungkin salah satu makna hadits bahwa nilai amal seseorang yang memlihara anjing di rumahnya bakal dikurangi tiap hari seharga satu qirath.
عَنْ أَبÙÙŠ Ù‡ÙØ±ÙŽÙŠÙ’رَةَ رَضÙÙŠÙŽ اللَّه٠عَنْه٠قَالَ قَالَ رَسÙول٠اللَّه٠صَلَّى اللَّه٠عَلَيْه٠وَسَلَّمَ مَنْ أَمْسَكَ كَلْبًا ÙÙŽØ¥ÙÙ†Ù‘ÙŽÙ‡Ù ÙŠÙŽÙ†Ù’Ù‚ÙØµÙ ÙƒÙلَّ يَوْم٠مÙنْ عَمَلÙÙ‡Ù Ù‚Ùيرَاطٌ Ø¥Ùلَّا كَلْبَ ØÙŽØ±Ù’ث٠أَوْ مَاشÙÙŠÙŽØ©Ù
Diriwayatkan dari Abi Hurairah, rasul SAW bersabda barang siapa yang memelihara anjing maka nilai amalnya dikurangi setiap hari satu qirath, kecuali anjing penjaga tanaman atau anjing pelacak. Hr. Al-bukhari.[4]
F. Aturan Mencuci Najis Anjing
عَنْ أَبÙÙŠ Ù‡ÙØ±ÙŽÙŠÙ’رَةَ قَالَ قَالَ رَسÙول٠اللَّه٠صَلَّى اللَّه٠عَلَيْه٠وَسَلَّمَ Ø·ÙŽÙ‡Ùور٠إÙنَاء٠أَØÙŽØ¯ÙÙƒÙمْ Ø¥ÙØ°ÙŽØ§ وَلَغَ ÙÙيه٠الْكَلْب٠أَنْ يَغْسÙلَه٠سَبْعَ مَرَّات٠أÙولَاهÙنَّ Ø¨ÙØ§Ù„ØªÙ‘ÙØ±ÙŽØ§Ø¨Ù
Diriwayatkan dari Abi Hurairah, rasul SAW bersabda: “Bersihnya bejana seseorang di antara kalian bila dijilat anjing adalah apabila dibasuh tujuh kali basuhan pertama dicampur dengan tanah.” Hr. Muslim, [5]
Apa hikmahnya bejana atau benda bila terkena jilatan anjing harus dicuci tujuh kali dan salah satunya dengan tanah?
Pada dasarnya, ketetapan najis bagi air liur anjing ini dipandang dari dimensi yang bersifat ta’abudi ritual, bukan rasional, sehingga tidak harus ada alasan logisnya. Dimensi akal masih jauh dari kesempurnaan untuk menganalisis secara detail tentang najisnya air liur anjing. Memang, agama tidaklah diukur dengan akal, seperti halnya dalam mengusap sepatu bagian atas ketika berwudlu di perjalanan. Perhatikan hadits berikut.
عَنْ عَلÙيّ٠رَضÙÙŠÙŽ اللَّه٠عَنْه٠قَالَ لَوْ كَانَ الدّÙÙŠÙ†Ù Ø¨ÙØ§Ù„رَّأْي٠لَكَانَ أَسْÙَل٠الْخÙÙّ٠أَوْلَى Ø¨ÙØ§Ù„ْمَسْØÙ Ù…Ùنْ أَعْلَاه٠وَقَدْ رَأَيْت٠رَسÙولَ اللَّه٠صَلَّى اللَّه٠عَلَيْه٠وَسَلَّمَ يَمْسَØÙ عَلَى Ø¸ÙŽØ§Ù‡ÙØ±Ù Ø®ÙÙَّيْهÙ
Diriwayatkan dari Ali r.a, mengatakan: andakan agama itu diatur berdasar rasio belaka, tentu saja mengusap bawah sepatu lebih tepat di bading atasnya. Namun saya melihat Rasul SAW, mengusap bagian atas keduanya. Hr. Abu Dawud (202-275H), al-Daruquthni (260-360H), al-Bayhaqi (3384-458H).[6]
Namun, ilmu pengetahuan telah memecahkan masalah ini. Para peneliti yang mengkaji masalah ini berhasil membuktikan bahwa air liur anjing mengandung berbagai kuman (bakteri) penyebab penyakit. Bakteri tersebut dapat masuk dan menyerang organ dalam manusia melalui sistem terbuka. Resiko tertular penyakit kian besar apabila terkena gigitan anjing.
Anjing yang kecil dan manis mungkin hanya meninggalkan luka kecil ketika menggigit manusia. Meski lukanya tak kasat mata, tetap dianjurkan untuk segera diobati ke dokter. Karena luka gigitan dapat menjadi jalan masuk bagi kuman-kuman berbahaya yang berkembang biak pada liur anjing. Gigitan anjing paling tidak melubangi jaringan kulit dan menjadi pintu masuk kuman.
Korban harus memperoleh perawatan dokter minimal dengan diberi suntikan anti tetanus . Bahaya anjing tidak hanya pada liurnya saja. Menurut peneliti dari Universitas Munich, memelihara anjing meningkatkan resiko kanker payudara. Resiko mengidap kanker pun menjadi lebih besar dengan memelihara anjing dibanding memelihara hewan piaraan lain seperti kucing dan kelinci. Sebanyak 79,7 % penderita kanker payudara ternyata sering bercanda dengan anjing, di antaranya dengan memeluk, mencium, menggendong, memandikan, dan semua aktivitas perawatan anjing. Hanya 4,4 % pasien yang tidak memiliki hewan peliharaan. Di Norwegia, 53,3% dari 14.401 pemilik anjing mengidap kanker. Ternyata kanker pada anjing dan manusia disebabkan oleh virus yang sama yaitu: mammary tumor virus (MMTV). Binatang piaraan lain membawa bibit kanker, tetapi karena tipenya berbeda maka tak mudah menular pada manusia. Untuk itu sebaiknya hindari kontak langsung dengan anjing. Yang menjadi pertanyaan selanjutnya adalah, “Mengapa menggunakan debu (tanah) untuk mensucikannya?”Pertanyaan seperti itu pasti terlintas di benak kita. Sayid Muhammad bin Alwi al-Maliki dalam Ibanatul ahkam, mengkategorikan perintah Rasulullah saw itu sebagai bagian dari mukjizat. Beliau menjelaskan bahwa riset ilmuan membuktikan bahwa, air liur anjing mengandung mikroba atau bibit penyakit, sehingga jika objek yang terkena air liur anjing dicuci dengan sabun, maka tidak menjamin bersih dari mikroba. Untuk mematikan kuman tersebut, harus dengan cara ditaburi tanah atau debu yang dicampur dengan air. Cara ini terbukti ampuh berdasarkan riset laboratorium yang di masa Rasulullah saw belum ada. Suatu ketika, mantan presiden Repulik Indonesia, Soekarno, pernah mengatakan bahwa pada zaman sekarang kita tidak perlu lagi menyamak, atau membasuh tujuh kali yang di antaranya dicampur dengan tanah apabila terkena najis kelas berat. Menurutnya, cukup menggunakan sabun. Pendapatnya ditentang oleh para ulama Indonesia pada waktu itu. Para ulama tersebut meminta presiden untuk melakukan eksperimen guna membuktikan mana yang lebih relevan; penggunaan sabun atau dengan debu. Maka dilakukanlah eksperimen dengan sampel dua benda yang telah dijilat oleh anjing. Satu dicuci dengan sabun, dan yang satu lagi dibersihkan dengan tanah. Setelah itu, kedua benda tadi diperiksa dengan mikroskop elektron. Hasilnya didapati bahwa, benda yang dibasuh dengan sabun masih mengandung kuman hasil jilatan anjing. Sebaliknya, benda yang dibersihkan dengan debu sangat bersih dan terbebas dari kuman. Di sini, yang perlu ditegaskan kembali adalah, bahwa tolak ukur najisnya anjing dan babi adalah dimensi ritual menurut pandangan syariah, bukan dimensi akal. Oleh sebab itu, proses pensucian najis anjing tetap mengacu pada proses yang bersifat ritual pula, sehingga kedudukan tanah di sini tidak bisa diganti dengan sejenis cairan pembersih apa pun. Begitu juga hitungan berapa kali pencuciannya: bersifat formal-ritual, dan paten untuk diikuti apa adanya. Maha Suci Allah dengan segala kekuasaan-Nya. Sungguh, apa-apa yang ditetapkan Allah, ada manfaat yang bisa diambil. BAHAYA LIUR ANJING Air liur anjing sangat berbahaya bagi kesehatan anda. Jangan remehkan air liur anjing, walaupun anjing tersebut telah lama dipelihara dengan cara yang bersih, sehat serta diberi makanan yang bersih dan sehat pula. Air liur anjing dari jenis apapun berbahaya bagi manusia. Persatuan Dokter Kesehatan Anak di Munich-Jerman, mengungkapkan bahwa air liur anjing mengandung berbagai kuman penyebab penyakit. Bakteri tersebut dapat masuk dan menyerang organ dalam manusia melalui sistem terbuka. Resiko tertular penyakit kian besar apabila terkena gigitan anjing. Korban harus memperoleh perawatan dokter, “minimal dengan diberi suntikan anti-tetanus” kata dokter kesehatan anak Thomas Fendel. Bahaya anjing tidak hanya pada liurnya saja. Menurut peneliti dari Universitas Munich, bahwa memelihara anjing meningkatkan resiko kanker payudara. Peluang/ resiko mengidap kanker oleh karena memelihara anjing jauh lebih besar dibanding memelihara piaraan lain seperti kucing dan kelinci. Sebanyak 79,7 % penderita kanker payudara ternyata sering bercanda dengan anjing, diantaranya dengan memeluk, mencium, menggendong, memandika, dan semua aktivitas perawatan anjing. Hanya 4,4 % pasien yang tidak memiliki hewan peliharaan. Di Norwegia, 53,3 % dari 14.401 pemilik anjing mengidap kanker. Ternyata kanker pada anjing dan manusia disebabkab oleh virus yang sama yaitu : mammary tumor virus (MMTV). Binatang piaraan lain membawa bibit kanker, tetapi karena tipenya berbeda maka tak mudah menular pada manusia. Untuk itu sebaiknya menghindari kontak langung dengan anjing. [7]
Tentu saja masih banyak hikmah lain dari larangan bergaul dekat dengan anjing dan keharusan mencuci najis anjing dengan tanah.