al-Nisa:31 (MENJAUHI DOSA BESAR MENGHAPUS KESALAHAN KECIL)
MENJAUHI DOSA BESAR MENGHAPUS KESALAHAN KECIL
(kajian surat al-nisa:31)
A. Teks Ayat dan Tarjamahnya
Ø¥Ùنْ ØªÙŽØ¬Ù’ØªÙŽÙ†ÙØ¨Ùوا ÙƒÙŽØ¨ÙŽØ§Ø¦ÙØ±ÙŽ Ù…ÙŽØ§ تÙنْهَوْنَ عَنْه٠نÙÙƒÙŽÙÙ‘ÙØ±Ù’ عَنْكÙمْ Ø³ÙŽÙŠÙ‘ÙØ¦ÙŽØ§ØªÙÙƒÙمْ ÙˆÙŽÙ†ÙØ¯Ù’Ø®ÙلْكÙمْ Ù…ÙØ¯Ù’خَلًا كَرÙيمًا
Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang kamu mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu yang kecil) dan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga).
B. Kaitan dengan Ayat Sebelumnya
Sejak ayat 2, terdapat berbagai larangan Allah SWT yang mesti dijauhi umat, seperti memakan harta anak yatim, berbuat curang, melanggar keadilan, melanggar hukum waris, mewariskan wanita secara paksa, memakan harta orang tanpa cara yang benar, dan membunuh. Ayat 31 ini memberikan jaminan bagi umat, bahwa jika mereka mau menjahui perbuatan dosa besar, dosa kecil pun bakal mendapat ampunan.
C. Tafsir kalimat
1.Ø¥Ùنْ ØªÙŽØ¬Ù’ØªÙŽÙ†ÙØ¨Ùوا ÙƒÙŽØ¨ÙŽØ§Ø¦ÙØ±ÙŽ Ù…ÙŽØ§ تÙنْهَوْنَ عَنْه٠Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang kamu mengerjakannya,
Perkataan ØªÙŽØ¬Ù’ØªÙŽÙ†ÙØ¨Ùوا berma’na تَتْرÙÙƒÙوا الشَّيْء جَانبا meninggalkan dengan menjauhkannya, karena إجْتÙنَاب الشَّيء itu berma’na ØªÙŽÙŽØ±ÙŽÙƒÙŽÙ‡Ù ÙˆÙŽØ§Ù„Ø¥Ø¨Ù’ØªÙØ¹ÙŽØ§Ø¯ عَنْه (meninggalkan dan menjauhi sejauh-jauhnya).[1] Sedangkan ÙƒÙŽØ¨ÙŽØ§Ø¦ÙØ±ÙŽ merupakan bentuk jama dari كَبÙيْرَة (dosa yang besar) lawan dari صَغَائر , jama dari صَغÙيْرَة (dosa kecil). Kalimat ini menunjukkan bahwa dosa itu terdiri atas yang besar dan yang kecil. Dengan demikian Ø¥Ùنْ ØªÙŽØ¬Ù’ØªÙŽÙ†ÙØ¨Ùوا ÙƒÙŽØ¨ÙŽØ§Ø¦ÙØ±ÙŽ Ù…ÙŽØ§ تÙنْهَوْنَ عَنْه٠berma’na jika kalian menjauhi dosa-dosa besar yang telah dilarang. مَا تÙنْهَوْنَ (apa yang dilarang untuk kalian lakukan). Dikaitkan dengan ayat sebelumnya kalimat ini merujuk pada ayat yang berisi berbagai larangan. Namun mufasirin menyimpulkan bahwa ayat ini berlaku umum. Terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama berapa jumlah dosa besar itu? Sa’id bin Jubair pernah ditanya tentang jumlah dosa besar. Beliau menjawab bahwa jumlahnya bisa mencapai tujuh ratus macam.
عَنْ أَبÙÙŠ Ù‡ÙØ±ÙŽÙŠÙ’رَةَ رَضÙÙŠÙŽ اللَّه٠عَنْه٠عَنْ النَّبÙيّ٠صَلَّى اللَّه٠عَلَيْه٠وَسَلَّمَ قَالَ Ø§Ø¬Ù’ØªÙŽÙ†ÙØ¨Ùوا السَّبْعَ الْمÙوبÙقَات٠قَالÙوا يَا رَسÙولَ اللَّه٠وَمَا Ù‡Ùنَّ قَالَ Ø§Ù„Ø´Ù‘ÙØ±Ù’ÙƒÙ Ø¨ÙØ§Ù„Ù„Ù‘ÙŽÙ‡Ù ÙˆÙŽØ§Ù„Ø³Ù‘ÙØÙ’Ø±Ù ÙˆÙŽÙ‚ÙŽØªÙ’Ù„Ù Ø§Ù„Ù†Ù‘ÙŽÙْس٠الَّتÙÙŠ ØÙŽØ±Ù‘ÙŽÙ…ÙŽ اللَّه٠إÙلَّا Ø¨ÙØ§Ù„Ù’ØÙŽÙ‚Ù‘Ù ÙˆÙŽØ£ÙŽÙƒÙ’Ù„Ù Ø§Ù„Ø±Ù‘ÙØ¨ÙŽØ§ وَأَكْل٠مَال٠الْيَتÙيم٠وَالتَّوَلّÙÙŠ يَوْمَ الزَّØÙ’Ù٠وَقَذْÙÙ Ø§Ù„Ù’Ù…ÙØÙ’ØµÙŽÙ†ÙŽØ§ØªÙ Ø§Ù„Ù’Ù…ÙØ¤Ù’Ù…Ùنَات٠الْغَاÙÙلَاتÙ
Hadits dari Abi Hurairah r.a. langsung dari Nabi SAW bersabda: “Jauhkanlah olehmu tujuh perbuatan yang sangat berbahaya”. Para shahabat bertanya: “Apa itu ya Rasulullah!” Rasul bersabda: “Menyekutukan Allah, sihir, membunuh orang yang telah diharamnkan Allah tanpa hak, memakan harta riba, memakan harta anak yatim, lari dari peperangan, dan menuduh wanita mu’min dengan tuduhan palsu”. Hr. al-Bukhari, Muslim.[2]
Dalam hadits lain diterangkan sebagai berikut:
عَنْ عَبْد٠اللَّه٠بْن٠عَمْرÙÙˆ رَضÙÙŠÙŽ اللَّه٠عَنْهÙمَا قَالَ جَاءَ أَعْرَابÙيٌّ Ø¥ÙÙ„ÙŽÙ‰ النَّبÙيّ٠صَلَّى اللَّه٠عَلَيْه٠وَسَلَّمَ Ùَقَالَ يَا رَسÙولَ اللَّه٠مَا Ø§Ù„Ù’ÙƒÙŽØ¨ÙŽØ§Ø¦ÙØ±Ù قَالَ Ø§Ù„Ù’Ø¥ÙØ´Ù’Ø±ÙŽØ§ÙƒÙ Ø¨ÙØ§Ù„لَّه٠قَالَ Ø«Ùمَّ مَاذَا قَالَ Ø«Ùمَّ عÙÙ‚ÙÙˆÙ‚Ù Ø§Ù„Ù’ÙˆÙŽØ§Ù„ÙØ¯ÙŽÙŠÙ’ن٠قَالَ Ø«Ùمَّ مَاذَا قَالَ الْيَمÙين٠الْغَمÙوسÙ
Diriwayatkan dari Abd Allah bin Amr, seorang dusun Arab menghadap Rasul SAW bertanya: wahai Rasul ! Perbuatan apa yang termasuk dosa besar? Rasul bersabda: menyekutukan Allah. Ia bertanya lagi: kemudian apa? Rasul bersabda: menyakiti orang tua! Bertanya lagi kemudian apa? Rasul bersabda: sumpah palsu. Hr. al-Bukhari.[3]
عَنْ أَنَس٠بْن٠مَالÙك٠عَنْ النَّبÙيّ٠صَلَّى اللَّه٠عَلَيْه٠وَسَلَّمَ قَالَ Ø£ÙŽÙƒÙ’Ø¨ÙŽØ±Ù Ø§Ù„Ù’ÙƒÙŽØ¨ÙŽØ§Ø¦ÙØ±Ù Ø§Ù„Ù’Ø¥ÙØ´Ù’Ø±ÙŽØ§ÙƒÙ Ø¨ÙØ§Ù„لَّه٠وَقَتْل٠النَّÙْس٠وَعÙÙ‚ÙÙˆÙ‚Ù Ø§Ù„Ù’ÙˆÙŽØ§Ù„ÙØ¯ÙŽÙŠÙ’ن٠وَقَوْل٠الزّÙور٠أَوْ قَالَ وَشَهَادَة٠الزّÙورÙ
Diriwayatkan dari Anas bin Malik, Rasul SAW bersabda: yang termasuk dosa terbesar adalah menyekutukan Allah, memunuh, menyakiti orang tua, perkataan jahat atau persaksian palsu. Hr. al-Bukhari, Ibn Hibban.[4]
عَنْ عَبْد٠اللَّه٠بْن٠عَمْرÙÙˆ قَالَ قَالَ رَسÙول٠اللَّه٠صَلَّى اللَّه٠عَلَيْه٠وَسَلَّمَ Ø¥Ùنَّ Ù…Ùنْ Ø£ÙŽÙƒÙ’Ø¨ÙŽØ±Ù Ø§Ù„Ù’ÙƒÙŽØ¨ÙŽØ§Ø¦ÙØ±Ù أَنْ يَلْعَنَ الرَّجÙÙ„Ù ÙˆÙŽØ§Ù„ÙØ¯ÙŽÙŠÙ’Ù‡Ù Ù‚Ùيلَ يَا رَسÙولَ اللَّه٠كَيْÙÙŽ يَلْعَن٠الرَّجÙÙ„Ù ÙˆÙŽØ§Ù„ÙØ¯ÙŽÙŠÙ’ه٠قَالَ يَلْعَن٠أَبَا الرَّجÙÙ„Ù Ùَيَلْعَن٠أَبَاه٠وَيَلْعَن٠أÙمَّه٠Ùَيَلْعَن٠أÙمَّهÙ
Diriwayatkan dari Ibn Amr, Rasul SAW bersabda: Sesungguhnya di antara dosa terbesar adalah seseorang mengutuk orang tuanya. Shahabat bertanya apakah ad orang yang berani mengutuk orangtuanya sendiri? Rasul SAW bersabda: orang tersebut mengutuk ayah seseorang, kemudian yang ayahnya dikutuk itu mengutuk orang yang mengutuk. Seseorang mengutuk ibu orang lain, kemudian orang yang dikutuk ibunya itu balik mengutuk ibu yang mengutuk lebih dahulu. Hr. al-Bukhari, Muslim.[5]
Dengan demikian yang termasuk dosa besar itu cukup banyak jumlahnya. Ibn Abbas berkomentar, tidak termasuk dosa kecil apabila terus menerus dilakukan. Tidak termasuk dosa besar bila dilakukan hanya satu kali dan segera bertaubat.[6]
2. Ù†ÙÙƒÙŽÙÙ‘ÙØ±Ù’ عَنْكÙمْ Ø³ÙŽÙŠÙ‘ÙØ¦ÙŽØ§ØªÙÙƒÙمْ  (kami hapus darimu kesalahan-kesalahan kecil yang kamu lakukan).
Ayat ini merupakan jaminan dari Allah SWT bagi yang menjauhi dosa besar, kesalahan kecil akan dihapus. Penghapusn kesalahan kecil tersebut tentu ada syaratnya antara lain (1) Ada upaya menjauhi dosa besar tersebut secara ikhlash mencari rido Allah SWT, bukan karena ketidakmampuan. Mempunyai kesempatan untuk zina, tapi karena takut dimurkai Allah, maka ia jauhi. Perbuatan syirik cukup banyak fasilitasnya, tapi karena mengharap rido Allah, maka ia jauhi. (2) Memenuhi segala kewajiban yang diperintahkan. Menjauhi dosa besar tidak akan menghapus dosa kecil, kalau apa yang diwajibkan tidak dilaksanakan. Rasul SAW bersabda:
الصَّلَوَات٠الْخَمْس٠وَالْجÙمْعَة٠إÙÙ„ÙŽÙ‰ الْجÙمْعَة٠وَرَمَضَان٠إÙÙ„ÙŽÙ‰ رَمَضَانَ Ù…ÙÙƒÙŽÙÙ‘ÙØ±ÙŽØ§ØªÙŒ مَا بَيْنَهÙنَّ Ø¥ÙØ°ÙŽØ§ اجْتَنَبَ Ø§Ù„Ù’ÙƒÙŽØ¨ÙŽØ§Ø¦ÙØ±ÙŽ
Shalat lima waktu, antara jum’at ke jum’at, antara ramadlan ke ramadlan merupakan penghapus kesalahan yang dilakukan antaranya, selama meninggalkan dosa-dosa besar. Hr. Ahmad, Muslim.[7]
Dalam hadits ini terkandung ma’na bahwa ibadah yang difardlukan dapat menghapus dosa kecil selama dosa besar dijauhi. Terkandung ma’na juga agar meninggalkan dosa besar itu berfungi menghapus dosa kecil, mesti disertai memenuhi segala yang difardlukan.
Dalam hadits lain ditegaskan:
عَنْ أَبÙÙŠ Ù‡ÙØ±ÙŽÙŠÙ’رَةَ رَضÙÙŠÙŽ اللَّه٠عَنْه٠أَنَّ رَسÙولَ اللَّه٠صَلَّى اللَّه٠عَلَيْه٠وَسَلَّمَ قَالَ الْعÙمْرَة٠إÙÙ„ÙŽÙ‰ الْعÙمْرَة٠كَÙَّارَةٌ Ù„Ùمَا بَيْنَهÙمَا وَالْØÙŽØ¬Ù‘٠الْمَبْرÙور٠لَيْسَ لَه٠جَزَاءٌ Ø¥Ùلَّا الْجَنَّة
Diriwayatkan dari Abi Hurairah, Rasul SAW bersabda: antara umrah ke umrah ada penghapus dosa dan haji mabrur pahalanya surga. Hr. al-Bukhari, Muslim,[8]
Dengan demikian banyak ibadah yang dapat mengahpus dosa kecil, selama menjauhi dosa besar. Pada prinsipnya segala perbuatan baik dapat menghapus segala dosa kesalahan. Allah SWT berfirman:
ÙˆÙŽØ£ÙŽÙ‚Ùم٠الصَّلَاةَ طَرَÙَي٠النَّهَار٠وَزÙÙ„ÙŽÙًا Ù…ÙÙ†ÙŽ اللَّيْل٠إÙنَّ الْØÙŽØ³ÙŽÙ†ÙŽØ§ØªÙ ÙŠÙØ°Ù’Ù‡ÙØ¨Ù’Ù†ÙŽ Ø§Ù„Ø³Ù‘ÙŽÙŠÙ‘ÙØ¦ÙŽØ§ØªÙ ذَلÙÙƒÙŽ ذÙكْرَى Ù„ÙÙ„Ø°Ù‘ÙŽØ§ÙƒÙØ±Ùينَ
Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat. Qs.11:114
3. ÙˆÙŽÙ†ÙØ¯Ù’Ø®ÙلْكÙمْ Ù…ÙØ¯Ù’خَلًا كَرÙيمًا dan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga).
Pengunci ayat ini merupakan jaminan berikutnya bagi orang yang selalu menjauhi dosa besar dan memenuhi segala apa yang difrdlukan padanya, bahwa mereka bakal di amsuk ke tempat yang mulia dan tinggi derajatnya.
B. Beberapa Ibrah
1. Dosa terdiri dari (1) أكبر الكبائر yang sangat besar, seperti Musyrik, menyakiti orang tua, sihir, zina, dan membunuh orang tanpa hak, (2) الكبائر yang besar seperti saksi palsu, mencuri, berbohong, (3) الصغائر dosa kecil seperti kesalahan yang tidak sengaja dan tidak terasa. Semua dosa baik besar maupun kecil jumlah tidak terhitung saking banyaknya. Namun semua dosa walu pun kecil bila dilakukan terus menerus akan menjadi besar. Sebaliknya walau besar bila dilakukan hanya satu kali dan segera bertaubat secara benar tidak akan menjadi besar.
2. Perbuatan baik apa pun, akan berfungsi sebagai penghapus dosa selama menjauhi dosa besar.
3. Allah SWT menjamin derajat mulia dan surga bagi orang yang selalu berbuat baik dan menjauhi segala dosa.
[1] Â Al-tafsir al-Minir, V h.28
[2] Shahih al-Bukhari, no.2560, Shahih Muslim, no.129
[3] Shahih al-Bukhari, VI h.2535
[4] Shahih al-Bukhari, V h.2228, Shahih Ibn Hibban, II h.144
[5] Shahih al-Bukhari, V h.2228, Shahih Muslim, I h.92
[6] al-Zuhayli, al-tafsir al-Munir, V h.40
[7] Â Musnad ahmad, II h.400Â Shahih Muslim, I h.209
[8] Shahih al-Bukhari, II h.629, Shahih Muslim, II h.983