KEHIDUPAN SETELAH KEMATIAN (kajian tematis isyarat beberapa ayat)
KEHIDUPAN SETELAH KEMATIAN
(kajian isyarat beberapa ayat al-Qur`an) bagian pertama
A. Mati sebagai pintu masuk ke akhirat
Kehidupan dunia adalah ujian, hasil akhir akan kita dapatkan. Dalam dunia, terkadang bahagia, terkadang ada duka dan nestapa. Dunia tak ada yang abadi, antara suka dan duka saling berganti. Antara cita, dan fakta terkadang berbeda. Namun kita percaya, setiap ada duka, di dalamnya terkandung bahagia. Setiap ada kesulitan, di dalamnya terdapat kemudahan. Ujian terkadang berupa mushibat, terkadang berupa ni’mat. Keabadian dunia adalah ketidak abadian. Kepastian dunia adalah ketidak pastian. Kehidupan di dunia tidak ada yang pasti. Yang pasti adalah mati. Tiada manusia makhluq lain yang tidak mati.
ÙƒÙلّ٠نَÙْس٠ذَائÙقَة٠الْمَوْت٠ثÙمَّ Ø¥Ùلَيْنَا ØªÙØ±Ù’جَعÙونَ
Setiap yang berjiwa pasi mati, dan kepada-Ku, kalian akan dikembalikan. Qs.29:57
Kematian tersebut diawali dengan sakaratul-Maut:
وَجَاءَتْ Ø³ÙŽÙƒÙ’Ø±ÙŽØ©Ù Ø§Ù„Ù’Ù…ÙŽÙˆÙ’ØªÙ Ø¨ÙØ§Ù„Ù’ØÙŽÙ‚ّ٠ذَلÙÙƒÙŽ مَا ÙƒÙنْتَ Ù…Ùنْه٠تَØÙيدÙ
Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari daripadanya. Qs.50:19
Mati merupakan akhir dari kehidupan dunia, yang kemudian beralih pada kehidupan akhirat. Sedangkan kehidupan akhirat terdiri beberapa tahapan sebagaimana diisyaratkan al-Qur`an sebagai berikut.
B. Tahapan kehidupan akhirat berdasar isyarat al-Qur`an
1. Alam Barzah
Dengan kematian, seseorang memasuki tahap pertama kehidupan akhirat. Tahapan pertama setelah kematian disebut alam Barzah atau Alam Kubur. Keadaan di alam barzakh, orang mu`min mendapatkan ketenangan karena merasa telah selesai menjalani hidup yang penuh tantangan, perjuangan, rintangan dan ketidak pastian. Begitu masuk liang qubur orang mu`min akan merasa tenang, karena telah lepas dari kewajiban. Sedangkan orang kafir meronta ingin kembali ke dunia, tapi mereka tidak bias hidup dua kali di dunia. Keadaan mereka di alam barzakh seakan terhalang oleh dinding membentang yang tidak bias ditembus walau diterjang. Alam barzakh yang berarti dinding pemisah berarti keadaan terdinding antara yang mati dengan yang hidup. Firman Allah SWT:
ÙˆÙŽÙ‚Ùلْ رَبّ٠أَعÙوذ٠بÙÙƒÙŽ Ù…Ùنْ هَمَزَات٠الشَّيَاطÙين٠() وَأَعÙوذ٠بÙÙƒÙŽ رَبّ٠أَنْ ÙŠÙŽØÙ’Ø¶ÙØ±Ùون٠() ØÙŽØªÙ‘ÙŽÙ‰ Ø¥ÙØ°ÙŽØ§ جَاءَ Ø£ÙŽØÙŽØ¯ÙŽÙ‡Ùم٠الْمَوْت٠قَالَ Ø±ÙŽØ¨Ù‘Ù Ø§Ø±Ù’Ø¬ÙØ¹Ùون٠() لَعَلّÙÙŠ Ø£ÙŽØ¹Ù’Ù…ÙŽÙ„Ù ØµÙŽØ§Ù„ÙØÙ‹Ø§ ÙÙيمَا تَرَكْت٠كَلَّا Ø¥Ùنَّهَا ÙƒÙŽÙ„Ùمَةٌ Ù‡ÙÙˆÙŽ قَائÙÙ„Ùهَا ÙˆÙŽÙ…Ùنْ وَرَائÙÙ‡Ùمْ بَرْزَخٌ Ø¥ÙÙ„ÙŽÙ‰ ÙŠÙŽÙˆÙ’Ù…Ù ÙŠÙØ¨Ù’عَثÙونَ ()
Dan katakanlah: “Ya Tuhanku aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan syaitan. Dan aku berlindung (pula) kepada Engkau ya Tuhanku, dari kedatangan mereka kepadaku.” (Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: “Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan. Qs.23:97-100
Sedangkan orang mu`min yang berjihad di jalan Allah, alam barzakh mendapat kebahagian, kegirangan dan ingin memberi tahu temannya yang masih hidup sebagai ungkapan rasa bangga atas keni’matan yang mereka dapatkan.
وَلَا تَØÙ’سَبَنَّ الَّذÙينَ Ù‚ÙØªÙÙ„Ùوا ÙÙÙŠ سَبÙيل٠اللَّه٠أَمْوَاتًا بَلْ Ø£ÙŽØÙ’يَاءٌ عÙنْدَ رَبّÙÙ‡Ùمْ ÙŠÙØ±Ù’زَقÙونَ () ÙÙŽØ±ÙØÙينَ بÙمَا آَتَاهÙم٠اللَّه٠مÙنْ ÙَضْلÙÙ‡Ù ÙˆÙŽÙŠÙŽØ³Ù’ØªÙŽØ¨Ù’Ø´ÙØ±Ùونَ Ø¨ÙØ§Ù„َّذÙينَ لَمْ يَلْØÙŽÙ‚Ùوا بÙÙ‡Ùمْ Ù…Ùنْ خَلْÙÙÙ‡Ùمْ أَلَّا خَوْÙÙŒ عَلَيْهÙمْ وَلَا Ù‡Ùمْ ÙŠÙŽØÙ’زَنÙونَ () ÙŠÙŽØ³Ù’ØªÙŽØ¨Ù’Ø´ÙØ±Ùونَ بÙÙ†ÙØ¹Ù’مَة٠مÙÙ†ÙŽ اللَّه٠وَÙَضْل٠وَأَنَّ اللَّهَ لَا ÙŠÙØ¶Ùيع٠أَجْرَ Ø§Ù„Ù’Ù…ÙØ¤Ù’Ù…ÙÙ†Ùينَ
Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezki. mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka, dan mereka bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka, bahwa tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. Mereka bergirang hati dengan ni`mat dan karunia yang besar dari Allah, dan bahwa Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang beriman. Qs.3:169-171
2. Hari Kiamat
Kehidupan akhirat dimulai dengan peniupan sangkakala yang pertama. Dengan peniupan tersebut, alam raya dan dunia seisinya menjadi hancur, matahari digulung, bulan terbelah, bintang-bintang pudar cahayanya, gunung-gunung dihancurkan menjadi debu yang berterbangan bagaikan kapas. Dalam al-Qur’an peristiwa itu disebut juga al-Waqi’ah.
ÙÙŽØ¥ÙØ°ÙŽØ§ Ù†ÙÙÙØ®ÙŽ ÙÙÙŠ الصّÙور٠نَÙْخَةٌ وَاØÙدَةٌ () ÙˆÙŽØÙÙ…ÙÙ„ÙŽØªÙ Ø§Ù„Ù’Ø£ÙŽØ±Ù’Ø¶Ù ÙˆÙŽØ§Ù„Ù’Ø¬ÙØ¨ÙŽØ§Ù„Ù ÙَدÙكَّتَا دَكَّةً وَاØÙدَةً () ÙÙŽÙŠÙŽÙˆÙ’Ù…ÙŽØ¦ÙØ°Ù ÙˆÙŽÙ‚ÙŽØ¹ÙŽØªÙ Ø§Ù„Ù’ÙˆÙŽØ§Ù‚ÙØ¹ÙŽØ©Ù () وَانْشَقَّت٠السَّمَاء٠ÙÙŽÙ‡ÙÙŠÙŽ ÙŠÙŽÙˆÙ’Ù…ÙŽØ¦ÙØ°Ù وَاهÙيَةٌ
 “Maka apabila sangkakala ditiup sekali tiup. Dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung, lalu dibenturkan keduanya sekali bentur. Maka pada hari itu terjadilah hari waqi’ah. Dan terbelahlah langit, karena pada hari itu langit menjadi melemahâ€. (QS.69 Al-Haqqah: 13-16)
Kedahsyatan qiamat yang dinamai juga al-Qari’ah terlukiskan dalam ayat berikut:
Ø§Ù„Ù’Ù‚ÙŽØ§Ø±ÙØ¹ÙŽØ©Ù () مَا Ø§Ù„Ù’Ù‚ÙŽØ§Ø±ÙØ¹ÙŽØ©Ù () وَمَا أَدْرَاكَ مَا Ø§Ù„Ù’Ù‚ÙŽØ§Ø±ÙØ¹ÙŽØ©Ù () يَوْمَ ÙŠÙŽÙƒÙون٠النَّاس٠كَالْÙَرَاش٠الْمَبْثÙوث٠() وَتَكÙÙˆÙ†Ù Ø§Ù„Ù’Ø¬ÙØ¨ÙŽØ§Ù„٠كَالْعÙهْن٠الْمَنْÙÙوشÙ
Al-Qari’ah, apa itu al-Qari’ah? Tahukah engkau apa itu al-Qari’ah? Pada hari itu manusia seperti anai-anai yang bertebaran, dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan. Qs.101:1-6
Dengan demikian peristiwa qiamat dengan ditiupkannya الصّÙور٠menimbulkan kejadian yang dahsyat menggemparkan yang dilukiskan pula dalam ayat berikut.
Ø¥ÙØ°ÙŽØ§ زÙلْزÙلَت٠الْأَرْض٠زÙلْزَالَهَا () وَأَخْرَجَت٠الْأَرْض٠أَثْقَالَهَا () وَقَالَ الْإÙنْسَان٠مَا لَهَا () ÙŠÙŽÙˆÙ’Ù…ÙŽØ¦ÙØ°Ù ØªÙØÙŽØ¯Ù‘ÙØ«Ù أَخْبَارَهَا () Ø¨ÙØ£ÙŽÙ†Ù‘ÙŽ رَبَّكَ أَوْØÙŽÙ‰ لَهَا () ÙŠÙŽÙˆÙ’Ù…ÙŽØ¦ÙØ°Ù ÙŠÙŽØµÙ’Ø¯ÙØ±Ù النَّاس٠أَشْتَاتًا Ù„ÙÙŠÙØ±ÙŽÙˆÙ’ا أَعْمَالَهÙمْ () Ùَمَنْ يَعْمَلْ Ù…ÙØ«Ù’قَالَ ذَرَّة٠خَيْرًا يَرَه٠() وَمَنْ يَعْمَلْ Ù…ÙØ«Ù’قَالَ ذَرَّة٠شَرًّا يَرَهÙ
Apabila bumi digoncangkan dengan goncangannya (yang dahsyat), dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung) nya, dan manusia bertanya: “Mengapa bumi (jadi begini)?”, pada hari itu bumi menceritakan beritanya, karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya. Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan yang bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka. Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya pula. Qs.99:1-8
ÙˆÙŽÙ†ÙÙÙØ®ÙŽ ÙÙÙŠ الصّÙور٠ÙَصَعÙÙ‚ÙŽ مَنْ ÙÙÙŠ السَّمَاوَات٠وَمَنْ ÙÙÙŠ الْأَرْض٠إÙلَّا مَنْ شَاءَ اللَّهÙ
Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Qs.39:68
3. Hari Berbangkit
Setelah semua makhluq mati, kecuali yang dikehendaki oleh Allah, maka ditiupkan kembali untuk membangkit semua makhluq dari quburnya.
وَأَنَّ السَّاعَةَ آَتÙيَةٌ لَا رَيْبَ ÙÙيهَا وَأَنَّ اللَّهَ يَبْعَث٠مَنْ ÙÙÙŠ Ø§Ù„Ù’Ù‚ÙØ¨ÙورÙ
dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur., Qs.22:7
Ø«Ùمَّ Ù†ÙÙÙØ®ÙŽ ÙÙÙŠÙ‡Ù Ø£ÙØ®Ù’رَى ÙÙŽØ¥ÙØ°ÙŽØ§ Ù‡Ùمْ Ù‚Ùيَامٌ ÙŠÙŽÙ†Ù’Ø¸ÙØ±Ùونَ
Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing). Qs.39:68
Saat tersebut bangkitlah semua yang telah mati dari quburnya, dan terbangun menunggu tahapan berikutnya. Tatkala mereka berbangkit mempertanyakan siapa yang membangkitkannya.
ÙˆÙŽÙ†ÙÙÙØ®ÙŽ ÙÙÙŠ الصّÙور٠ÙÙŽØ¥ÙØ°ÙŽØ§ Ù‡Ùمْ Ù…ÙÙ†ÙŽ الْأَجْدَاث٠إÙÙ„ÙŽÙ‰ رَبّÙÙ‡Ùمْ يَنْسÙÙ„Ùونَ () قَالÙوا يَا وَيْلَنَا مَنْ بَعَثَنَا Ù…Ùنْ مَرْقَدÙنَا هَذَا مَا وَعَدَ الرَّØÙ’مَن٠وَصَدَقَ Ø§Ù„Ù’Ù…ÙØ±Ù’سَلÙونَ ()
“Dan ditiuplah sangkalala[1270], Maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka. Mereka berkata: “Aduhai! siapakah yang membangkitkan Kami dari tempat-tidur Kami (kubur)?â€. Inilah yang dijanjikan (tuhan) yang Maha Pemurah dan benarlah Rasul- rasul(Nya). (QS. Yasin: 51-52)
4. Hari Berkumpul (Yaum  al-Hasyr), alam mahsyar
Setelah dibangkitkan, seluruh manusia dikumpulkan di padang Mahsyar (tempat berkumpul).
Ø¥Ùنْ كَانَتْ Ø¥Ùلَّا صَيْØÙŽØ©Ù‹ وَاØÙدَةً ÙÙŽØ¥ÙØ°ÙŽØ§ Ù‡Ùمْ جَمÙيعٌ لَدَيْنَا Ù…ÙØÙ’Ø¶ÙŽØ±Ùونَ
Tidak adalah teriakan itu selain sekali teriakan saja, maka tiba-tiba mereka semua dikumpulkan kepada Kami. Qs.36:53
وَيَوْمَ Ù†ÙŽØÙ’Ø´ÙØ±Ù Ù…Ùنْ ÙƒÙلّ٠أÙمَّة٠Ùَوْجًا Ù…Ùمَّنْ ÙŠÙÙƒÙŽØ°Ù‘ÙØ¨Ù Ø¨ÙØ¢ÙŽÙŠÙŽØ§ØªÙنَا ÙÙŽÙ‡Ùمْ ÙŠÙوزَعÙونَ
Dan (ingatlah) hari (ketika) Kami kumpulkan dari tiap-tiap umat segolongan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, lalu mereka dibagi-bagi (dalam kelompok-kelompok). Qs.27:83
يَوْمَ تَكÙون٠السَّمَاء٠كَالْمÙهْل٠() وَتَكÙÙˆÙ†Ù Ø§Ù„Ù’Ø¬ÙØ¨ÙŽØ§Ù„٠كَالْعÙهْن٠() وَلَا يَسْأَل٠ØÙŽÙ…Ùيمٌ ØÙŽÙ…Ùيمًا ÙŠÙØ¨ÙŽØµÙ‘َرÙونَهÙمْ ÙŠÙŽÙˆÙŽØ¯Ù‘Ù Ø§Ù„Ù’Ù…ÙØ¬Ù’رÙم٠لَوْ ÙŠÙŽÙْتَدÙÙŠ Ù…Ùنْ Ø¹ÙŽØ°ÙŽØ§Ø¨Ù ÙŠÙŽÙˆÙ’Ù…ÙØ¦ÙØ°Ù Ø¨ÙØ¨ÙŽÙ†Ùيه٠() وَصَاØÙبَتÙÙ‡Ù ÙˆÙŽØ£ÙŽØ®Ùيه٠() ÙˆÙŽÙَصÙيلَتÙه٠الَّتÙÙŠ ØªÙØ¤Ù’ÙˆÙيه٠() وَمَنْ ÙÙÙŠ الْأَرْض٠جَمÙيعًا Ø«Ùمَّ ÙŠÙنْجÙيهÙ
Pada hari ketika langit menjadi seperti luluhan perak, dan gunung-gunung menjadi seperti bulu (yang berterbangan), dan tidak ada seorang teman akrabpun menanyakan temannya, sedang mereka saling memandang. orang kafir ingin kalau Sekiranya Dia dapat menebus (dirinya) dari azab hari itu dengan anak-anaknya, dan isterinya dan saudaranya, dan kaum familinya yang melindunginya (di dunia). dan orang-orang di atas bumi seluruhnya kemudian (mengharapkan) tebusan itu dapat menyelamatkannya. (QS.Al-Ma’arij :8-14)
Selama di padang mahsyar, setiap umat mendambakan bantuan orang lain. Mereka berombongan berlarian ke sana kemari mencari bantuan dari para nabi untuk mendapatkan syafaat sebagaimana diisyaratkan hadits berikut:
عَنْ أَبÙÙŠ Ù‡ÙØ±ÙŽÙŠÙ’رَةَ قَالَ Ø£ÙØªÙÙŠÙŽ رَسÙول٠اللَّه٠صَلَّى اللَّه٠عَلَيْه٠وَسَلَّمَ يَوْمًا بÙÙ„ÙŽØÙ’Ù…Ù ÙَرÙÙÙØ¹ÙŽ Ø¥ÙÙ„ÙŽÙŠÙ’Ù‡Ù Ø§Ù„Ø°Ù‘ÙØ±ÙŽØ§Ø¹Ù وَكَانَتْ ØªÙØ¹Ù’Ø¬ÙØ¨ÙÙ‡Ù Ùَنَهَسَ Ù…Ùنْهَا نَهْسَةً Ùَقَالَ أَنَا Ø³ÙŽÙŠÙ‘ÙØ¯Ù النَّاس٠يَوْمَ الْقÙيَامَة٠وَهَلْ تَدْرÙونَ بÙÙ…ÙŽ ذَاكَ يَجْمَع٠اللَّه٠يَوْمَ الْقÙيَامَة٠الْأَوَّلÙينَ ÙˆÙŽØ§Ù„Ù’Ø¢Ø®ÙØ±Ùينَ ÙÙÙŠ صَعÙيد٠وَاØÙد٠ÙÙŽÙŠÙØ³Ù’Ù…ÙØ¹ÙÙ‡Ùمْ الدَّاعÙÙŠ وَيَنْÙÙØ°ÙÙ‡Ùمْ الْبَصَر٠وَتَدْنÙÙˆ الشَّمْس٠ÙÙŽÙŠÙŽØ¨Ù’Ù„ÙØºÙ النَّاسَ Ù…Ùنْ الْغَمّ٠وَالْكَرْب٠مَا لَا ÙŠÙØ·ÙيقÙونَ وَمَا لَا ÙŠÙŽØÙ’تَمÙÙ„Ùونَ ÙÙŽÙŠÙŽÙ‚ÙÙˆÙ„Ù Ø¨ÙŽØ¹Ù’Ø¶Ù Ø§Ù„Ù†Ù‘ÙŽØ§Ø³Ù Ù„ÙØ¨ÙŽØ¹Ù’ض٠أَلَا تَرَوْنَ مَا أَنْتÙمْ ÙÙيه٠أَلَا تَرَوْنَ مَا قَدْ بَلَغَكÙمْ أَلَا ØªÙŽÙ†Ù’Ø¸ÙØ±Ùونَ مَنْ يَشْÙَع٠لَكÙمْ Ø¥ÙÙ„ÙŽÙ‰ رَبّÙÙƒÙمْ ÙÙŽÙŠÙŽÙ‚ÙÙˆÙ„Ù Ø¨ÙŽØ¹Ù’Ø¶Ù Ø§Ù„Ù†Ù‘ÙŽØ§Ø³Ù Ù„ÙØ¨ÙŽØ¹Ù’ض٠ائْتÙوا آدَمَ ÙَيَأْتÙونَ آدَمَ ÙÙŽÙŠÙŽÙ‚ÙولÙونَ يَا آدَم٠أَنْتَ أَبÙÙˆ الْبَشَر٠خَلَقَكَ اللَّه٠بÙيَدÙÙ‡Ù ÙˆÙŽÙ†ÙŽÙَخَ ÙÙيكَ Ù…Ùنْ رÙÙˆØÙه٠وَأَمَرَ الْمَلَائÙكَةَ ÙَسَجَدÙوا Ù„ÙŽÙƒÙŽ اشْÙَعْ لَنَا Ø¥ÙÙ„ÙŽÙ‰ رَبّÙÙƒÙŽ أَلَا تَرَى Ø¥ÙÙ„ÙŽÙ‰ مَا Ù†ÙŽØÙ’Ù†Ù ÙÙيه٠أَلَا تَرَى Ø¥ÙÙ„ÙŽÙ‰ مَا قَدْ بَلَغَنَا ÙÙŽÙŠÙŽÙ‚Ùول٠آدَم٠إÙنَّ رَبّÙÙŠ ØºÙŽØ¶ÙØ¨ÙŽ Ø§Ù„Ù’ÙŠÙŽÙˆÙ’Ù…ÙŽ غَضَبًا لَمْ يَغْضَبْ Ù‚ÙŽØ¨Ù’Ù„ÙŽÙ‡Ù Ù…ÙØ«Ù’لَه٠وَلَنْ يَغْضَبَ Ø¨ÙŽØ¹Ù’Ø¯ÙŽÙ‡Ù Ù…ÙØ«Ù’Ù„ÙŽÙ‡Ù ÙˆÙŽØ¥Ùنَّه٠نَهَانÙÙŠ عَنْ الشَّجَرَة٠ÙَعَصَيْتÙÙ‡Ù Ù†ÙŽÙْسÙÙŠ Ù†ÙŽÙْسÙÙŠ اذْهَبÙوا Ø¥ÙÙ„ÙŽÙ‰ غَيْرÙÙŠ اذْهَبÙوا Ø¥ÙÙ„ÙŽÙ‰ Ù†ÙÙˆØÙ ÙَيَأْتÙونَ Ù†ÙÙˆØÙ‹Ø§ ÙÙŽÙŠÙŽÙ‚ÙولÙونَ يَا Ù†ÙÙˆØÙ أَنْتَ Ø£ÙŽÙˆÙ‘ÙŽÙ„Ù Ø§Ù„Ø±Ù‘ÙØ³Ùل٠إÙÙ„ÙŽÙ‰ الْأَرْض٠وَسَمَّاكَ اللَّه٠عَبْدًا Ø´ÙŽÙƒÙورًا اشْÙَعْ لَنَا Ø¥ÙÙ„ÙŽÙ‰ رَبّÙÙƒÙŽ أَلَا تَرَى مَا Ù†ÙŽØÙ’Ù†Ù ÙÙيه٠أَلَا تَرَى مَا قَدْ بَلَغَنَا ÙÙŽÙŠÙŽÙ‚Ùول٠لَهÙمْ Ø¥Ùنَّ رَبّÙÙŠ قَدْ ØºÙŽØ¶ÙØ¨ÙŽ Ø§Ù„Ù’ÙŠÙŽÙˆÙ’Ù…ÙŽ غَضَبًا لَمْ يَغْضَبْ Ù‚ÙŽØ¨Ù’Ù„ÙŽÙ‡Ù Ù…ÙØ«Ù’لَه٠وَلَنْ يَغْضَبَ Ø¨ÙŽØ¹Ù’Ø¯ÙŽÙ‡Ù Ù…ÙØ«Ù’Ù„ÙŽÙ‡Ù ÙˆÙŽØ¥Ùنَّه٠قَدْ كَانَتْ Ù„ÙÙŠ دَعْوَةٌ دَعَوْت٠بÙهَا عَلَى قَوْمÙÙŠ Ù†ÙŽÙْسÙÙŠ Ù†ÙŽÙْسÙÙŠ اذْهَبÙوا Ø¥ÙÙ„ÙŽÙ‰ Ø¥ÙØ¨Ù’رَاهÙيمَ صَلَّى اللَّه٠عَلَيْه٠وَسَلَّمَ ÙَيَأْتÙونَ Ø¥ÙØ¨Ù’رَاهÙيمَ ÙÙŽÙŠÙŽÙ‚ÙولÙونَ أَنْتَ نَبÙيّ٠اللَّه٠وَخَلÙيلÙÙ‡Ù Ù…Ùنْ أَهْل٠الْأَرْض٠اشْÙَعْ لَنَا Ø¥ÙÙ„ÙŽÙ‰ رَبّÙÙƒÙŽ أَلَا تَرَى Ø¥ÙÙ„ÙŽÙ‰ مَا Ù†ÙŽØÙ’Ù†Ù ÙÙيه٠أَلَا تَرَى Ø¥ÙÙ„ÙŽÙ‰ مَا قَدْ بَلَغَنَا ÙÙŽÙŠÙŽÙ‚Ùول٠لَهÙمْ Ø¥ÙØ¨Ù’رَاهÙيم٠إÙنَّ رَبّÙÙŠ قَدْ ØºÙŽØ¶ÙØ¨ÙŽ Ø§Ù„Ù’ÙŠÙŽÙˆÙ’Ù…ÙŽ غَضَبًا لَمْ يَغْضَبْ Ù‚ÙŽØ¨Ù’Ù„ÙŽÙ‡Ù Ù…ÙØ«Ù’لَه٠وَلَا ÙŠÙŽØºÙ’Ø¶ÙŽØ¨Ù Ø¨ÙŽØ¹Ù’Ø¯ÙŽÙ‡Ù Ù…ÙØ«Ù’لَه٠وَذَكَرَ كَذَبَاتÙÙ‡Ù Ù†ÙŽÙْسÙÙŠ Ù†ÙŽÙْسÙÙŠ اذْهَبÙوا Ø¥ÙÙ„ÙŽÙ‰ غَيْرÙÙŠ اذْهَبÙوا Ø¥ÙÙ„ÙŽÙ‰ Ù…Ùوسَى ÙَيَأْتÙونَ Ù…Ùوسَى صَلَّى اللَّه٠عَلَيْه٠وَسَلَّمَ ÙÙŽÙŠÙŽÙ‚ÙولÙونَ يَا Ù…Ùوسَى أَنْتَ رَسÙول٠اللَّه٠Ùَضَّلَكَ Ø§Ù„Ù„Ù‘ÙŽÙ‡Ù Ø¨ÙØ±ÙسَالَاتÙÙ‡Ù ÙˆÙŽØ¨ÙØªÙŽÙƒÙ’Ù„ÙيمÙه٠عَلَى النَّاس٠اشْÙَعْ لَنَا Ø¥ÙÙ„ÙŽÙ‰ رَبّÙÙƒÙŽ أَلَا تَرَى Ø¥ÙÙ„ÙŽÙ‰ مَا Ù†ÙŽØÙ’Ù†Ù ÙÙيه٠أَلَا تَرَى مَا قَدْ بَلَغَنَا ÙÙŽÙŠÙŽÙ‚Ùول٠لَهÙمْ Ù…Ùوسَى صَلَّى اللَّه٠عَلَيْه٠وَسَلَّمَ Ø¥Ùنَّ رَبّÙÙŠ قَدْ ØºÙŽØ¶ÙØ¨ÙŽ Ø§Ù„Ù’ÙŠÙŽÙˆÙ’Ù…ÙŽ غَضَبًا لَمْ يَغْضَبْ Ù‚ÙŽØ¨Ù’Ù„ÙŽÙ‡Ù Ù…ÙØ«Ù’لَه٠وَلَنْ يَغْضَبَ Ø¨ÙŽØ¹Ù’Ø¯ÙŽÙ‡Ù Ù…ÙØ«Ù’Ù„ÙŽÙ‡Ù ÙˆÙŽØ¥ÙنّÙÙŠ قَتَلْت٠نَÙْسًا لَمْ Ø£Ùومَرْ بÙقَتْلÙهَا Ù†ÙŽÙْسÙÙŠ Ù†ÙŽÙْسÙÙŠ اذْهَبÙوا Ø¥ÙÙ„ÙŽÙ‰ عÙيسَى صَلَّى اللَّه٠عَلَيْه٠وَسَلَّمَ ÙَيَأْتÙونَ عÙيسَى ÙÙŽÙŠÙŽÙ‚ÙولÙونَ يَا عÙيسَى أَنْتَ رَسÙول٠اللَّه٠وَكَلَّمْتَ النَّاسَ ÙÙÙŠ الْمَهْد٠وَكَلÙمَةٌ Ù…Ùنْه٠أَلْقَاهَا Ø¥ÙÙ„ÙŽÙ‰ مَرْيَمَ وَرÙÙˆØÙŒ Ù…Ùنْه٠ÙَاشْÙَعْ لَنَا Ø¥ÙÙ„ÙŽÙ‰ رَبّÙÙƒÙŽ أَلَا تَرَى مَا Ù†ÙŽØÙ’Ù†Ù ÙÙيه٠أَلَا تَرَى مَا قَدْ بَلَغَنَا ÙÙŽÙŠÙŽÙ‚Ùول٠لَهÙمْ عÙيسَى صَلَّى اللَّه٠عَلَيْه٠وَسَلَّمَ Ø¥Ùنَّ رَبّÙÙŠ قَدْ ØºÙŽØ¶ÙØ¨ÙŽ Ø§Ù„Ù’ÙŠÙŽÙˆÙ’Ù…ÙŽ غَضَبًا لَمْ يَغْضَبْ Ù‚ÙŽØ¨Ù’Ù„ÙŽÙ‡Ù Ù…ÙØ«Ù’لَه٠وَلَنْ يَغْضَبَ Ø¨ÙŽØ¹Ù’Ø¯ÙŽÙ‡Ù Ù…ÙØ«Ù’لَه٠وَلَمْ ÙŠÙŽØ°Ù’ÙƒÙØ±Ù’ لَه٠ذَنْبًا Ù†ÙŽÙْسÙÙŠ Ù†ÙŽÙْسÙÙŠ اذْهَبÙوا Ø¥ÙÙ„ÙŽÙ‰ غَيْرÙÙŠ اذْهَبÙوا Ø¥ÙÙ„ÙŽÙ‰ Ù…ÙØÙŽÙ…Ù‘ÙŽØ¯Ù ØµÙŽÙ„Ù‘ÙŽÙ‰ اللَّه٠عَلَيْه٠وَسَلَّمَ ÙَيَأْتÙونّÙÙŠ ÙÙŽÙŠÙŽÙ‚ÙولÙونَ يَا Ù…ÙØÙŽÙ…Ù‘ÙŽØ¯Ù Ø£ÙŽÙ†Ù’ØªÙŽ رَسÙول٠اللَّه٠وَخَاتَم٠الْأَنْبÙيَاء٠وَغَÙَرَ اللَّه٠لَكَ مَا تَقَدَّمَ Ù…Ùنْ ذَنْبÙÙƒÙŽ وَمَا تَأَخَّرَ اشْÙَعْ لَنَا Ø¥ÙÙ„ÙŽÙ‰ رَبّÙÙƒÙŽ أَلَا تَرَى مَا Ù†ÙŽØÙ’Ù†Ù ÙÙيه٠أَلَا تَرَى مَا قَدْ بَلَغَنَا ÙَأَنْطَلÙÙ‚Ù ÙَآتÙÙŠ تَØÙ’تَ الْعَرْش٠ÙÙŽØ£ÙŽÙ‚ÙŽØ¹Ù Ø³ÙŽØ§Ø¬ÙØ¯Ù‹Ø§ Ù„ÙØ±ÙŽØ¨Ù‘ÙÙŠ Ø«Ùمَّ ÙŠÙŽÙْتَØÙ اللَّه٠عَلَيَّ ÙˆÙŽÙŠÙلْهÙÙ…ÙÙ†ÙÙŠ Ù…Ùنْ Ù…ÙŽØÙŽØ§Ù…ÙØ¯ÙÙ‡Ù ÙˆÙŽØÙسْن٠الثَّنَاء٠عَلَيْه٠شَيْئًا لَمْ ÙŠÙŽÙْتَØÙ’Ù‡Ù Ù„ÙØ£ÙŽØÙŽØ¯Ù Ù‚ÙŽØ¨Ù’Ù„ÙÙŠ Ø«Ùمَّ ÙŠÙقَال٠يَا Ù…ÙØÙŽÙ…Ù‘ÙŽØ¯Ù Ø§Ø±Ù’Ùَعْ رَأْسَكَ سَلْ ØªÙØ¹Ù’طَهْ اشْÙَعْ ØªÙØ´ÙŽÙَّعْ ÙَأَرْÙَع٠رَأْسÙÙŠ ÙÙŽØ£ÙŽÙ‚Ùول٠يَا رَبّ٠أÙمَّتÙÙŠ Ø£ÙمَّتÙÙŠ ÙÙŽÙŠÙقَال٠يَا Ù…ÙØÙŽÙ…Ù‘ÙŽØ¯Ù Ø£ÙŽØ¯Ù’Ø®Ùلْ الْجَنَّةَ Ù…Ùنْ Ø£ÙمَّتÙÙƒÙŽ مَنْ لَا ØÙسَابَ عَلَيْه٠مÙنْ الْبَاب٠الْأَيْمَن٠مÙنْ أَبْوَاب٠الْجَنَّة٠وَهÙمْ Ø´ÙØ±ÙŽÙƒÙŽØ§Ø¡Ù النَّاس٠ÙÙيمَا سÙÙˆÙŽÙ‰ ذَلÙÙƒÙŽ Ù…Ùنْ الْأَبْوَاب٠وَالَّذÙÙŠ Ù†ÙŽÙÙ’Ø³Ù Ù…ÙØÙŽÙ…Ù‘ÙŽØ¯Ù Ø¨ÙيَدÙه٠إÙنَّ مَا بَيْنَ Ø§Ù„Ù’Ù…ÙØµÙ’رَاعَيْن٠مÙنْ مَصَارÙيع٠الْجَنَّة٠لَكَمَا بَيْنَ مَكَّةَ وَهَجَر٠أَوْ كَمَا بَيْنَ مَكَّةَ ÙˆÙŽØ¨ÙØµÙ’رَى
Dari Abu Hurairah r.a., katanya : ‘Pada suatu hari dibawa orang kepada Rasulullah saw. masakan daging kesukaan beliau, lalu dimakannya. Sesudah makan beliau bersabda, ‘Aku adalah pemimpin umat manusia di hari qiamat. Tahukah anda mengapa Allah mengumpulkan semua umat sejak yang pertama sampai yang terakhir di dalam satu medan? Di sana diperdengarkan teriakan orang memanggil-manggil, yang menyebabkan segala pemandangan tertuju kepada mereka; matahari dekat sekali kepada mereka, sehingga mereka keluh- kesah karena tak sanggup menanggung derita. Mereka berkata sesamanya, ‘Tidakkah kamu pikirkan derita yang kamu alami, kenapa tidak kamu cari orang yang dapat membelamu dihadapan Tuhan? Bekata yang lain, ‘Datanglah kepada Adam!’ Mereka pergi kepada Adam, berkata, ‘Wahai, Adam! Anda adalah bapak manusia yang diciptakan Allah dengan tangan-Nya sendiri. Kemudian ditiupkan ruh-Nya di tubuh Anda, dan diperintahkan-Nya malaikat sujud kepada Anda, lalu mereka sujud. Belalah kami dihadapan Tuhanmu. Bukankah Anda telah menyaksikan bagaimana pedihnya penderitaan yang kami alami ini.’ Jawab Adam, ‘Sesungguhnya pada hari ini Tuhan sangat marah kepadaku. Tidak pernah marah semarah ini. Dia melarangku mendekati sebatang pohon, tetapi aku mendurhakai-Nya. aku salah! Aku salah! Karena itu pergilah kepada yang lain. Pergilah kepada Nuh!’ Mereka pergi kepada Nuh seraya berkata, ‘Anda adalah Rasul yang pertama-tama dikirim ke bumi. Allah menjuluki Anda dengan ‘Abdan Syakuran’ (hamba yang bersyukur). Belalah kami dihadapan Tuhan anda. Bukankah anda telah melihat bagaimana pedihnya derita kami? Jawab Nuh: ‘Sesungguhnya Tuhanku marah hari ini. Tidak pernah Dia semarah ini sebelum dan sesudahnya. Aku mengemban tugas da’wah umatku (ke agama Allah). Tetapi apalah dayaku, aku berdoa agar umatku dimusnahkan. Aku pernah berbuat salah, aku berbuat salah! Pergilah kalian menemui Ibrahim! Mereka menghadap Ibrahim dan berkata: Engkau Nabi Allah sekali gus Khalil Allah di muka bumi! Tolonglah kami beri syafaat! Engkau lihat nasib kami seperti ini. Ibrahim berkata Allah marah padaku yang tidak aku pernah lihat marah-Nya seperti saat ini, sambil mengatakan pernah berbohong. Diriku salah, diriku salah! Pergilah kalian ke Nabi Musa! Mereka menghadap Nabi musa dan mengatakan: Wahai Musa engkau rasul yang telah diutamakan Allah dengan risalah dan bercakap langsung dengan-Nya, tolonglah kami di hadapan Tuhan! Apakah anda tidak melihat bagaimana nasib dan penderitaan kami sudah sampai pada puncaknya? ? Nabi Musa menjawab: Allah marah padaku yang tidak aku pernah lihat marah-Nya seperti saat ini, sambil mengatakan: aku pernah membunuh seseorang bukan ats perintah-Nya. Aku berbuat salah, oh diriku! Pergilah kalian ke Nabi Isa. Mereka menuju Nabi Isa dan berkata: Wahai Isa engkau rasul Allah yang mampu berbicara ketika masih buaian, dansebagai kalimat Allah yang menjadi ruh langsung kepada Maryam, tolonglah kami di hadapan Allah! Apakah anda tidak melihat bagaimana nasib dan penderitaan kami sudah sampai pada puncaknya?  Nabi Isa as, menjawab: Tuhan marah padaku tidak seperti baiasanya, baik sebelum maupun sesudahnya, tapi tidak menyebutkan dosanya. Ia berkata aku pernah berbuat salah pergilah ke yang lain. Coba ke nabi Muhammad SAW.! Mereka menghadap nabi Muhammad SAW dan berkata: Wahai Muhammad engkau penutup segala nabi. Allah mengampunimu baik sebelumnya maupun sesudahnya, tolonglah kami beri syafa’at di sisi Allah! Apakah anda tidak melihat bagaimana nasib dan penderitaan kami sudah sampai pada puncaknya? Kemudian aku pergi menuju bawah ‘Arsy. Aku sujud di sana munajat kepada Allah Tuhanku! Dia membuka peluang bagiku dan mangilhamkan berbagai pujian, sanjungan yang belum pernah diajarkan kepada siapa pun sebelum aku kemudian berfirman: Hai Muhammad angkatlah kepalamu! Mintalah apa yang kau inginkan, tentu Aku kabulkan. Kemudian aku mengangkat kepalaku sambil memohon: Umatku Tuhan! Umatku! Kemudian dikatakan padaku: Hai Muhammad masukkan lah ke surga sebagian umatmu tanpa hisab dari berbagai pintu sebelah kanan dari pintu surga. Sedangkan yang lain bergerombol dari pintu yang lain. Demi dzat yang Muhammad di tangan-Nya bahwa jarak antara daun pintu dengan daun yang lainnya itu sekitar jarak antara kota Hajar dengan Mekah, atau antara Mekah dengan Bashrah,. Hr. Muslim.[1]
Lihat juga QS. Maryam : 85, QS. An-Naml : 83-85
5. Hari Pengadilan Ilahi (yaum al-Hisab)
Setelah berkumpul di Mahsyar diadakan suatu pengadilan agung yang dilakukan oleh Tuhan yang menghitung amal perbuatan yang dilakukan manusia.
a. Proses Penghitungan, firman Allah SWT:
Ø¥Ùنْ ÙƒÙلّ٠مَنْ ÙÙÙŠ السَّمَاوَات٠وَالْأَرْض٠إÙلَّا آَتÙÙŠ الرَّØÙ’مَن٠عَبْدًا () لَقَدْ Ø£ÙŽØÙ’صَاهÙمْ وَعَدَّهÙمْ عَدًّا () ÙˆÙŽÙƒÙلّÙÙ‡Ùمْ آَتÙيه٠يَوْمَ الْقÙيَامَة٠Ùَرْدًا
“Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi, kecuali akan datang kepada Tuhan yang Maha Pemurah selaku seorang hamba. Sesungguhnya Allah telah menentukan jumlah mereka dan menghitung mereka dengan hitungan yang teliti. dan tiap-tiap mereka akan datang kepada Allah pada hari kiamat dengan sendiri-sendiri. (QS.Maryam :93-95)
b. Proses Pengadilan, firman Allah SWT
ÙَوَرَبّÙÙƒÙŽ لَنَسْأَلَنَّهÙمْ أَجْمَعÙينَ () عَمَّا كَانÙوا يَعْمَلÙونَ
“Maka demi Tuhanmu, Kami pasti akan menanyai mereka semua, tentang apa yang telah mereka kerjakan dahulu. (QS. Al-Hijr : 92-93)
ÙˆÙŽÙˆÙØ¶Ùعَ Ø§Ù„Ù’ÙƒÙØªÙŽØ§Ø¨Ù Ùَتَرَى Ø§Ù„Ù’Ù…ÙØ¬Ù’رÙÙ…Ùينَ Ù…ÙØ´Ù’ÙÙÙ‚Ùينَ Ù…Ùمَّا ÙÙيه٠وَيَقÙولÙونَ يَا وَيْلَتَنَا مَال٠هَذَا Ø§Ù„Ù’ÙƒÙØªÙŽØ§Ø¨Ù لَا ÙŠÙØºÙŽØ§Ø¯Ùر٠صَغÙيرَةً وَلَا كَبÙيرَةً Ø¥Ùلَّا Ø£ÙŽØÙ’صَاهَا وَوَجَدÙوا مَا عَمÙÙ„Ùوا ØÙŽØ§Ø¶Ùرًا وَلَا يَظْلÙم٠رَبّÙÙƒÙŽ Ø£ÙŽØÙŽØ¯Ù‹Ø§
“Dan diletakkanlah Kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang bersalah ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata: “Aduhai celaka Kami, kitab Apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya; dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis). dan Tuhanmu tidak Menganiaya seorang juapunâ€. (QS.Al-Kahfi: 49)
اقْرَأْ ÙƒÙØªÙŽØ§Ø¨ÙŽÙƒÙŽ ÙƒÙŽÙÙŽÙ‰ بÙÙ†ÙŽÙْسÙÙƒÙŽ الْيَوْمَ عَلَيْكَ ØÙŽØ³Ùيبًا
“Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmuâ€. (QS. Al-Isra’ : 14)
c. Proses Penghisaban atau ditampilakanya saksi.
وَجَاءَتْ ÙƒÙلّ٠نَÙْس٠مَعَهَا سَائÙÙ‚ÙŒ ÙˆÙŽØ´ÙŽÙ‡Ùيدٌ () لَقَدْ ÙƒÙنْتَ ÙÙÙŠ غَÙْلَة٠مÙنْ هَذَا ÙÙŽÙƒÙŽØ´ÙŽÙْنَا عَنْكَ ØºÙØ·ÙŽØ§Ø¡ÙŽÙƒÙŽ ÙَبَصَرÙÙƒÙŽ الْيَوْمَ ØÙŽØ¯Ùيدٌ () وَقَالَ قَرÙينÙه٠هَذَا مَا لَدَيَّ عَتÙيدٌ () أَلْقÙيَا ÙÙÙŠ جَهَنَّمَ ÙƒÙلَّ ÙƒÙŽÙَّار٠عَنÙيد٠() مَنَّاع٠لÙÙ„Ù’Ø®ÙŽÙŠÙ’Ø±Ù Ù…ÙØ¹Ù’ØªÙŽØ¯Ù Ù…ÙØ±Ùيب٠() الَّذÙÙŠ جَعَلَ مَعَ اللَّه٠إÙلَهًا آَخَرَ ÙَأَلْقÙيَاه٠ÙÙÙŠ الْعَذَاب٠الشَّدÙيد٠() قَالَ قَرÙينÙه٠رَبَّنَا مَا أَطْغَيْتÙÙ‡Ù ÙˆÙŽÙ„ÙŽÙƒÙنْ كَانَ ÙÙÙŠ ضَلَال٠بَعÙيد٠() قَالَ لَا تَخْتَصÙÙ…Ùوا لَدَيَّ وَقَدْ قَدَّمْت٠إÙلَيْكÙمْ Ø¨ÙØ§Ù„ْوَعÙيد٠() مَا ÙŠÙØ¨ÙŽØ¯Ù‘َل٠الْقَوْل٠لَدَيَّ وَمَا أَنَا Ø¨ÙØ¸ÙŽÙ„َّام٠لÙلْعَبÙيدÙ
Dan datanglah tiap-tiap diri, bersama dengan dia seorang malaikat penggiring dan seorang malaikat penyaksi. Sesungguhnya kamu berada dalam keadaan lalai dari (hal) ini, maka Kami singkapkan daripadamu tutup (yang menutupi) matamu, maka penglihatanmu pada hari itu amat tajam. Dan yang menyertai dia berkata: “Inilah (catatan amalnya) yang tersedia pada sisiku”.Allah berfirman: “Lemparkanlah olehmu berdua ke dalam neraka semua orang yang sangat ingkar dan keras kepala, yang sangat enggan melakukan kebajikan, melanggar batas lagi ragu-ragu, yang menyembah sembahan yang lain beserta Allah, maka lemparkanlah dia ke dalam siksaan yang sangat”.Yang menyertai dia berkata (pula): “Ya Tuhan kami, aku tidak menyesatkannya tetapi dialah yang berada dalam kesesatan yang jauh”. Qs.50:21-29
الْيَوْمَ نَخْتÙم٠عَلَى Ø£ÙŽÙْوَاهÙÙ‡Ùمْ وَتÙكَلّÙÙ…Ùنَا أَيْدÙيهÙمْ وَتَشْهَد٠أَرْجÙÙ„ÙÙ‡Ùمْ بÙمَا كَانÙوا ÙŠÙŽÙƒÙ’Ø³ÙØ¨Ùونَ
“Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan†(QS. Yasin: 65)
Dalam ayat lain disebutkan bahwa yang menjadi saksi tidak hanya kaki dan tangan manusia, melainkan juga lidah
يَوْمَ تَشْهَد٠عَلَيْهÙمْ أَلْسÙنَتÙÙ‡Ùمْ وَأَيْدÙيهÙمْ وَأَرْجÙÙ„ÙÙ‡Ùمْ بÙمَا كَانÙوا يَعْمَلÙونَ
pada hari (ketika), lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan. (QS. An-Nur: 24).
Dalam Pengadilan ilahi pada Yaumul Hisab tidak ada satu amalan perbuatan yang tertinggal untuk dipertanggungjawabkan. Sebagai tolak ukur keadilan pada pengadilan ilahi, Tuhan membuat alat pengukur amal perbuatan manusia yang disebut al-Mizan (Timbangan). Sebagaimana Allah berfirman :
وَنَضَع٠الْمَوَازÙينَ Ø§Ù„Ù’Ù‚ÙØ³Ù’Ø·ÙŽ Ù„Ùيَوْم٠الْقÙيَامَة٠Ùَلَا ØªÙØ¸Ù’Ù„ÙŽÙ…Ù Ù†ÙŽÙْسٌ شَيْئًا ÙˆÙŽØ¥Ùنْ كَانَ Ù…ÙØ«Ù’قَالَ ØÙŽØ¨Ù‘َة٠مÙنْ خَرْدَل٠أَتَيْنَا بÙهَا ÙˆÙŽÙƒÙŽÙÙŽÙ‰ بÙنَا ØÙŽØ§Ø³ÙبÙينَ
 “Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, Maka Tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawipun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya. dan cukuplah Kami sebagai Pembuat perhitungan†(QS. Al-Anbiya : 47).
Â
6. Hari al-Afashl
Ø¥Ùنَّ يَوْمَ الْÙَصْل٠كَانَ Ù…Ùيقَاتًا () يَوْمَ ÙŠÙنْÙَخ٠ÙÙÙŠ الصّÙور٠ÙَتَأْتÙونَ Ø£ÙŽÙْوَاجًا () ÙˆÙŽÙÙØªÙØÙŽØªÙ السَّمَاء٠Ùَكَانَتْ أَبْوَابًا () وَسÙÙŠÙ‘ÙØ±ÙŽØªÙ Ø§Ù„Ù’Ø¬ÙØ¨ÙŽØ§Ù„Ù Ùَكَانَتْ سَرَابًا
“Sesungguhnya hari al-Fashl keputusan adalah suatu waktu yang ditetapkan, Yaitu hari (yang pada waktu itu) ditiup sangsakala lalu kamu datang berkelompok-kelompok, dan dibukalah langit, Maka terdapatlah beberapa pintu,dan dijalankanlah gunung-gunung Maka menjadi fatamorganalah ia.†(QS.An-Naba’:17-20)
Â
7. Surga dan Neraka
Surga dan Neraka merupakan kelanjutan alami dari perbuatan baik dan jahat manusia. Sebagaimana dalam firman Allah menjelaskan :
Ø¥Ùنَّ الَّذÙينَ Ø¢ÙŽÙ…ÙŽÙ†Ùوا وَعَمÙÙ„Ùوا Ø§Ù„ØµÙ‘ÙŽØ§Ù„ÙØÙŽØ§ØªÙ ÙƒÙŽØ§Ù†ÙŽØªÙ’ Ù„ÙŽÙ‡Ùمْ جَنَّات٠الْÙÙØ±Ù’Ø¯ÙŽÙˆÙ’Ø³Ù Ù†ÙØ²Ùلًا Ø®ÙŽØ§Ù„ÙØ¯Ùينَ ÙÙيهَا لَا يَبْغÙونَ عَنْهَا ØÙوَلًا
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal, mereka kekal di dalamnya, mereka tidak ingin berpindah dari padanyaâ€. (QS. Al-Kahfi : 107-108)
وَالَّذÙينَ ÙƒÙŽÙَرÙوا وَكَذَّبÙوا Ø¨ÙØ¢ÙŽÙŠÙŽØ§ØªÙنَا Ø£ÙولَئÙÙƒÙŽ أَصْØÙŽØ§Ø¨Ù النَّار٠هÙمْ ÙÙيهَا Ø®ÙŽØ§Ù„ÙØ¯Ùونَ
“Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya†(QS.Al-Baqarah : 39)
بَلَى مَنْ كَسَبَ Ø³ÙŽÙŠÙ‘ÙØ¦ÙŽØ©Ù‹ ÙˆÙŽØ£ÙŽØÙŽØ§Ø·ÙŽØªÙ’ بÙه٠خَطÙيئَتÙÙ‡Ù ÙÙŽØ£ÙولَئÙÙƒÙŽ أَصْØÙŽØ§Ø¨Ù النَّار٠هÙمْ ÙÙيهَا Ø®ÙŽØ§Ù„ÙØ¯Ùونَ
(Bukan demikian), yang benar: Barangsiapa berbuat dosa dan ia telah diliputi oleh dosanya, mereka Itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnyaâ€. (QS. Al-Baqarah: 81)
masuk surga mau neraka tidak berbarengan semuanya, ada yang telat ada pula yang lebih cepat. Bia sudah di neraka saling mengutuk
قَالَ ادْخÙÙ„Ùوا ÙÙÙŠ Ø£Ùمَم٠قَدْ خَلَتْ Ù…Ùنْ قَبْلÙÙƒÙمْ Ù…ÙÙ†ÙŽ الْجÙنّ٠وَالْإÙنْس٠ÙÙÙŠ النَّار٠كÙلَّمَا دَخَلَتْ Ø£Ùمَّةٌ لَعَنَتْ Ø£ÙØ®Ù’تَهَا ØÙŽØªÙ‘ÙŽÙ‰ Ø¥ÙØ°ÙŽØ§ ادَّارَكÙوا ÙÙيهَا جَمÙيعًا قَالَتْ Ø£ÙØ®Ù’رَاهÙمْ Ù„ÙØ£ÙولَاهÙمْ رَبَّنَا هَؤÙلَاء٠أَضَلّÙونَا ÙَآَتÙÙ‡Ùمْ عَذَابًا Ø¶ÙØ¹Ù’Ùًا Ù…ÙÙ†ÙŽ النَّار٠قَالَ Ù„ÙÙƒÙÙ„Ù‘Ù Ø¶ÙØ¹Ù’ÙÙŒ ÙˆÙŽÙ„ÙŽÙƒÙنْ لَا تَعْلَمÙونَ () وَقَالَتْ Ø£ÙولَاهÙمْ Ù„ÙØ£ÙخْرَاهÙمْ Ùَمَا كَانَ Ù„ÙŽÙƒÙمْ عَلَيْنَا Ù…Ùنْ Ùَضْل٠ÙَذÙوقÙوا الْعَذَابَ بÙمَا ÙƒÙنْتÙمْ ØªÙŽÙƒÙ’Ø³ÙØ¨Ùونَ
Allah berfirman: “Masuklah kamu sekalian ke dalam neraka bersama umat-umat jin dan manusia yang telah terdahulu sebelum kamu. Setiap suatu umat masuk (kedalam neraka), dia mengutuk kawannya (yang menyesatkannya); sehingga apabila mereka masuk semuanya berkatalah orang-orang yang masuk kemudian di antara mereka kepada orang-orang yang masuk terdahulu: “Ya Tuhan kami, mereka telah menyesatkan kami, sebab itu datangkanlah kepada mereka siksaan yang berlipat ganda dari neraka”. Allah berfirman: “Masing-masing mendapat (siksaan), yang berlipat ganda, akan tetapi kamu tidak mengetahui”.Dan berkata orang-orang yang masuk terdahulu di antara mereka kepada orang-orang yang masuk kemudian: “Kamu tidak mempunyai kelebihan sedikitpun atas kami, maka rasakanlah siksaan karena perbuatan yang telah kamu lakukan“.Qs.7:38-39
Antara ahli surga dan ahli neraka bisa saling pandang, bisa komunikasi dan tukar informsi.
وَنَادَى أَصْØÙŽØ§Ø¨Ù الْجَنَّة٠أَصْØÙŽØ§Ø¨ÙŽ Ø§Ù„Ù†Ù‘ÙŽØ§Ø±Ù Ø£ÙŽÙ†Ù’ قَدْ وَجَدْنَا مَا وَعَدَنَا رَبّÙنَا ØÙŽÙ‚ًّا Ùَهَلْ وَجَدْتÙمْ مَا وَعَدَ رَبّÙÙƒÙمْ ØÙŽÙ‚ًّا قَالÙوا نَعَمْ Ùَأَذَّنَ Ù…ÙØ¤ÙŽØ°Ù‘ÙÙ†ÙŒ بَيْنَهÙمْ أَنْ لَعْنَة٠اللَّه٠عَلَى الظَّالÙÙ…Ùينَ () الَّذÙينَ ÙŠÙŽØµÙØ¯Ù‘Ùونَ عَنْ سَبÙيل٠اللَّه٠وَيَبْغÙونَهَا عÙوَجًا ÙˆÙŽÙ‡Ùمْ Ø¨ÙØ§Ù„Ù’Ø¢ÙŽØ®ÙØ±ÙŽØ©Ù كَاÙÙØ±Ùونَ () وَبَيْنَهÙمَا ØÙجَابٌ وَعَلَى الْأَعْرَاÙÙ Ø±ÙØ¬ÙŽØ§Ù„ÙŒ يَعْرÙÙÙونَ ÙƒÙلًّا Ø¨ÙØ³ÙيمَاهÙمْ وَنَادَوْا أَصْØÙŽØ§Ø¨ÙŽ Ø§Ù„Ù’Ø¬ÙŽÙ†Ù‘ÙŽØ©Ù Ø£ÙŽÙ†Ù’ سَلَامٌ عَلَيْكÙمْ لَمْ يَدْخÙÙ„Ùوهَا ÙˆÙŽÙ‡Ùمْ يَطْمَعÙونَ () ÙˆÙŽØ¥ÙØ°ÙŽØ§ ØµÙØ±ÙÙَتْ أَبْصَارÙÙ‡Ùمْ تÙلْقَاءَ أَصْØÙŽØ§Ø¨Ù النَّار٠قَالÙوا رَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا مَعَ الْقَوْم٠الظَّالÙÙ…Ùينَ () وَنَادَى أَصْØÙŽØ§Ø¨Ù الْأَعْرَاÙÙ Ø±ÙØ¬ÙŽØ§Ù„ًا يَعْرÙÙÙونَهÙمْ Ø¨ÙØ³ÙيمَاهÙمْ قَالÙوا مَا أَغْنَى عَنْكÙمْ جَمْعÙÙƒÙمْ وَمَا ÙƒÙنْتÙمْ ØªÙŽØ³Ù’ØªÙŽÙƒÙ’Ø¨ÙØ±Ùونَ () أَهَؤÙلَاء٠الَّذÙينَ أَقْسَمْتÙمْ لَا يَنَالÙÙ‡ÙÙ…Ù Ø§Ù„Ù„Ù‘ÙŽÙ‡Ù Ø¨ÙØ±ÙŽØÙ’Ù…ÙŽØ©Ù Ø§Ø¯Ù’Ø®ÙÙ„Ùوا الْجَنَّةَ لَا خَوْÙÙŒ عَلَيْكÙمْ وَلَا أَنْتÙمْ تَØÙ’زَنÙونَ () وَنَادَى أَصْØÙŽØ§Ø¨Ù النَّار٠أَصْØÙŽØ§Ø¨ÙŽ Ø§Ù„Ù’Ø¬ÙŽÙ†Ù‘ÙŽØ©Ù Ø£ÙŽÙ†Ù’ Ø£ÙŽÙÙيضÙوا عَلَيْنَا Ù…ÙÙ†ÙŽ الْمَاء٠أَوْ Ù…Ùمَّا رَزَقَكÙم٠اللَّه٠قَالÙوا Ø¥Ùنَّ اللَّهَ ØÙŽØ±Ù‘ÙŽÙ…ÙŽÙ‡Ùمَا عَلَى الْكَاÙÙØ±Ùينَ
Dan penghuni-penghuni surga berseru kepada penghuni-penghuni neraka (dengan mengatakan): “Sesungguhnya kami dengan sebenarnya telah memperoleh apa yang Tuhan kami menjanjikannya kepada kami. Maka apakah kamu telah memperoleh dengan sebenarnya apa (azab) yang Tuhan kamu menjanjikannya (kepadamu)?” Mereka (penduduk neraka) menjawab: “Betul”. Kemudian seorang penyeru (malaikat) mengumumkan di antara kedua golongan itu: “Kutukan Allah ditimpakan kepada orang-orang yang zalim, (yaitu) orang-orang yang menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah dan menginginkan agar jalan itu menjadi bengkok, dan mereka kafir kepada kehidupan akhirat.” Dan di antara keduanya (penghuni surga dan neraka) ada batas; dan di atas A`raaf itu ada orang-orang yang mengenal masing-masing dari dua golongan itu dengan tanda-tanda mereka. Dan mereka menyeru penduduk surga:” Salaamun `alaikum”. Mereka belum lagi memasukinya, sedang mereka ingin segera (memasukinya). Dan apabila pandangan mereka dialihkan ke arah penghuni neraka, mereka berkata: “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau tempatkan kami bersama-sama orang-orang yang zalim itu”.Dan orang-orang yang di atas A`raaf memanggil beberapa orang (pemuka-pemuka orang kafir) yang mereka mengenalnya dengan tanda-tandanya dengan mengatakan: “Harta yang kamu kumpulkan dan apa yang selalu kamu sombongkan itu, tidaklah memberi manfa`at kepadamu”.(Orang-orang di atas A`raaf bertanya kepada penghuni neraka): “Itukah orang-orang yang kamu telah bersumpah bahwa mereka tidak akan mendapat rahmat Allah?” (Kepada orang mu’min itu dikatakan): “Masuklah ke dalam surga, tidak ada kekhawatiran terhadapmu dan tidak (pula) kamu bersedih hati. Dan penghuni neraka menyeru penghuni surga: “Limpahkanlah kepada kami sedikit air atau makanan yang telah dirizkikan Allah kepadamu”. Mereka (penghuni surga) menjawab: “Sesungguhnya Allah telah mengharamkan keduanya itu atas orang-orang kafir, Qs.7:44-50