SEPULUH FITRAH KECANTIKAN DAN KEBERSIHAN (kajian hadits riwayat Muslim dari Aisyah)
SEPULUH FITRAH KECANTIKAN DAN KEBERSIHAN
(kajian hadits riwayat Muslim dari Aisyah)
A. Teks Hadits dan Tarjamahnya
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَشْرٌ مِنْ الْفِطْرَةِ قَصُّ الشَّارِبِ وَإِعْفَاءُ اللِّحْيَةِ وَالسِّوَاكُ وَاسْتِنْشَاقُ الْمَاءِ وَقَصُّ الْأَظْفَارِ وَغَسْلُ الْبَرَاجِمِ وَنَتْفُ الْإِبِطِ وَحَلْقُ الْعَانَةِ وَانْتِقَاصُ الْمَاءِ قَالَ زَكَرِيَّاءُ قَالَ مُصْعَبٌ وَنَسِيتُ الْعَاشِرَةَ إِلَّا أَنْ تَكُونَ الْمَضْمَضَةَ
Diriwayatkan dari Aisyah, Rasul SAW bersabda sepuluh perkara yang termasuk fithrah (1) memotong kumis, (2) memanjangkan jenggot, (3) menggosok gigi, (4) istinsyaq yaitu menghirup air ke hidung dan mengeluarkannya melalui mulut, (5) memotong kuku: (6) membasuh sela-sela jari, (7) merontokkan bulu ketiak, (8) menggunduli bulu kelamin, (9) bersuci dengan air. Kemudian Mush’ab mengatakan lupa yang kesepuluh tapi yang jelas adalah (10) rajin berkumur. Hr. Muslim, al-Nasaiy.[1]
B. Syarah al-Hadits
1. عَنْ عَائِشَةَ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ Diriwayatkan dari Aisyah, Rasul SAW bersabda
Hadits ini diriwayatkan oleh ulama hadits melalui berbagai jalur, tapi yang dikutip di sini melalui jalru Aisyah RA. ‘A`isyah putri Abu bakr, lahir tahun 9 sebelum hijrah, dinikah oleh Rasul ketika berusia 6 tahun, membangun rumah tangga dengannya ketika berusia 9 tahun. Ibunya bernama Umm Ruman. Banyak meriwayatkan (berjumah 2210) hadits, karena mendapat kesempatan bergaul dengan Rasul lebih banyak dibanding istrinya yang lain, mendapat hadiah giliran dari Saudah, dan hidup setelah wafat cukup lama. Beliau wafat tahun 58H (678M). Aisyah termasuk istri shalihah yang memiliki derajat mulia. Rasul SAW bersabda:
فَضْلُ عَائِشَةَ عَلَى النِّسَاءِ كَفَضْلِ الثَّرِيدِ عَلَى سَائِرِ الطَّعَامِ كَمَلَ مِنْ الرِّجَالِ كَثِيرٌ وَلَمْ يَكْمُلْ مِنْ النِّسَاءِ إِلَّا مَرْيَمُ بِنْتُ عِمْرَانَ وَآسِيَةُ امْرَأَةُ فِرْعَوْنَ
Keutamaan `Aisyah atas wanita lain, seperti perbandingan antara al-Tsarid (roti yang sudah dibumbui / makanan pokok yang amat baik) dengan makanan lainnya. Laki-laki yang mempunyai kesempurnaan cukup banyak. Tidak sama halnya dengan kaum wanita, kecuali Maryam binti Imran dan Asiah istri Fir’aun. Hr. al-Bukhari.[2]
2. عَشْرَةٌ مِنْ الْفِطْرَةِsepuluh perkara yang termasuk fithrah
Perkataan عَشْرَةٌ مِنْ sepuluh dari, mengisyaratkan sebagiannya dari ajaran fithrah. Tegasnya sepuluh dari fithrah yang jumlahnya banyak. Bukan menunjukkan batasan jumlah, karena yang termasuk fithrah itu cukup banyak jumlahnya, yang telah disyaria’hkan pada para nabi terdahulu bahkan sejak Nabi Ibrahim.[3] Sedangkan pengertian الْفِطْرَة fithrah dalam hadits ini menurut al-Muntaqa, مِنْ سُنَّةِ الدِّينِ الَّذِي يُوصَفُ بِأَنَّهُ الْفِطْرَةُ bagian dari sunnah keagamaan, karena agama memiliki sifat fithrah sebagaimana ditegaskan dalam firman Allah SWT فِطْرَةَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ agama Islam merupakan Fithrah Allah, yang manusia diciptakan atas fithrah agama itu. Tidak ada perubahan dalam fithrah Allah, karena itulah agama yang lurus. (Qs.30:30).[4] Namun menurut riwayat Ibn al-Musayyab dari Abi Hurairah yang dimaksud fithrah pada hadits ini adalah sunnah yang telah lama disyari’ahkan pada para nabi terdahulu.[5] Al-Khatahbi juga berpendapat bahwa fithrah pada hadits ini mengandung arti ajaran yang telah disyari’ahkan pada para nabi yang semestinya diikuti.[6]
3. قَصُّ الشَّارِبِ memotong kumis
Perkataan قَصُّ sering mengandung arti seimbang, atau setimpal sehingga hokuman yang setimpal disebut qishash, atau kabar sesuai dengan aslinya disebut qishshah. Sedangkan pada kalimat ini mengandung arti قَطْع شَيْء مِنْ شَيْء بِآلَةٍ مَخْصُوصَة memotong sesuatu dari sesutau dengan alat khusus. Maka sering diterjemahkan menggunting atau meratakan tanpa membiarkan panjang. Sedangkan الشَّارِبِ adalah الشَّعْر النَّابِت عَلَى الشَّفَة الْعُلْيَا bulu atau rambut yang tumbuh di bibir atas. [7] Dalam bahasa Indonesia atau sunda sering disebut kumis. Dengan demikian kumis itu mesti dipotong rapi jangan dibiarkan memanjang tanpa batas. Dalam hadits ini tidak ditegaskan batasan panjang atau pendeknya, maka diberi kebebasan apakah memotongnya hingga gundul ataupun sesuai dengan keserasiannya. Namun ditinjau dari sudut bahasa, perkataan قَصُّ itu mengandung arti memotong atau mengguntingnya tidak sampai gundul, dan bukan pula merontokkannya. Istilah menggundul atau merontokan bulu dalam bahasa hadits itu adalah حَلق atau تحْليق jadi berdasar hadits ini kumis bukan dirontokkan atau dicukur habis, melainkan dipotong hingga pendek, tapi tidak sampai habis. Memotong kumis, merupakan satu kesatuan dengan memanjangkan jenggot. Menurut berbagai riwayat, para pembesar Parsi mempunyai kebiasaan memanjangkan kumis dan mencukur jenggota, maka Rasul dalam berbagai haditsnya memerintah umatnya agar memendekkan kumis dan memanjangkan jenggot. [8]
Dalam berbagai hadits perintah memotong kumis tidak terpisahkan dengan perintah memelihara jenggot. Rasul SAW bersabda:
خَالِفُوا الْمُشْرِكِينَ أَحْفُوا الشَّوَارِبَ وَأَوْفُوا اللِّحَى
Berbedalah kalian dengan orang musyrik; pendekkan kumis peliharalah jenggot. Hr.al-Bukhari dan Muslim.[9]
Menurut riwayat Ahmad dari Abu Hurairah, Rasul SAW bersabda:
قُصُّوا الشَّوَارِبَ وَأَعْفُوا اللِّحَى
Potong kumismu, peliharalah jenggotmu. Hr. Ahmad.[10]
Oleh karena itu kajian ilmiyah tentang hikmah memendekkan kumis disatukan dengan bahasan kalimat berikutnya.
4. وَإِعْفَاءُ اللِّحْيَةِ memanjangkan jenggot,
Perkataan إِعْفَاءُ berasal dari kata عفو yang berarti bertambah banyak, atau kelebihan. Oleh karena itu dapat diartikan membiarkan lebat atau panjang hingga tumbuh banyak. Dalam redaksi hadits al-Bukhari juga berbunyi وَفِّرُوا اللِّحَى dalam riwayat Muslim أَوْفُوا اللِّحَى yang maknanya memerintah untuk membiarkan jenggot tumbuh lebat dan panjang. [11] Jenggot memiliki beberapa manfaat bagi kesehatan asalkan dirawat dengan baik. Sebuah studi terbaru dari University of Southern Queensland menemukan, bahwa lelaki yang memiliki kumis dan jenggot mendapat perlindungan sebesar 90-95 persen dari kerusakan kulit akibat paparan radiasi ultraviolet dari sinar matahari. Selain itu, mereka juga berisiko rendah terkena kanker kulit. Karena sudah memiliki perlindungan alami tersebut, Dr Nick Lowe, dokter spesialis kulit terkemuka di London, Inggris, menyarankan, agar para lelaki yang berjenggot itu sedikit saja menggunakan krim tabir surya (sunblock). Selain untuk menjaga kesehatan kulit, jenggot ternyata juga memungkinkan untuk mencegah dari serangan asma. Carol Walker, ahli kesehatan rambut dan pemilik Birmingham Trichology Centre mengatakan, bahwa jenggot dapat menahan debu dan serbuk sari yang menjadi pemicu asma. Sehingga alergen (pemicu alergi) itu tidak dapat masuk ke hidung dan paru-paru. Mengatasi Asma dan Flu. Hal senada dikemukakan pula oleh Dr Felix Chua, seorang dokter konsultan pernapasan di Klinik London, Harley Street. Ia mengatakan: “Secara teori, jenggot bisa menghentikan hal-hal yang memicu asma memasuki saluran udara, tetapi jenggotnya harus besar.” Lantas, masih adakah lagi manfaat jenggot bagi kesehatan? Tentu saja ada, yaitu bisa memperlambat penuaan dan membantu mengatasi batuk. Dr Lowe mengatakan, seiring berjalannya waktu, rambut di wajah (kumis dan jenggot-red) dapat membantu menjaga kelembaban kulit agar tetap muda dan dalam kondisi baik. Selain itu, tambah Walker, jenggot tebal yang telah tumbuh dibawah dagu dan leher juga menaikkan suhu di leher sehingga dapat membantu melawan batuk dan pilek saat Anda menderita flu. “Rambut adalah isolator yang membuat tubuh Anda hangat. Jenggot panjang dan lebat dapat menghangatkan wajah dan leher Anda ketika cuaca dingin sehingga tubuh mampu membangun temperatur untuk membunuh virus,” imbuhnya. Meski demikian pengobatan lebih lanjut tetap dibutuhkan agar flu bisa disembuhkan secara tuntas. Meski jenggot memiliki beberapa manfaat kesehatan, Anda tetap harus merawatnya dengan baik, untuk menghindari efek negatif dari rambut di wajah yang tak terawat. Dr Ron Cutler, ahli mikrobiologi di Queen Mary, University of London, mengatakan, bukti ilmiah menunjukkan bahwa jenggot yang tak terawat dapat menyebarkan infeksi. Itulah mengapa pentingnya mencuci jenggot secara teratur dan memastikan area di dagu tidak mengalami keluhan akibat rambut yang tumbuh ke dalam. Pria yang memelihara jenggot serta cambang terkesan garang namun macho. Sayangnya, kini banyak pria yang memilih untuk mencukur habis jenggot dan cambang mereka dengan alasan kerapian, dan tak punya banyak waktu untuk merawatnya. Padahal, hasil penelitian menemukan bahwa jenggot dapat melindungi wajah pria dari bahaya sinar UV dan mencegah penuaan dini. Seperti diterbitkan oleh Dailymail, berikut ini adalah beberapa manfaat memelihara jenggot dan cambang: (a) Lindungi dari sinar UV. University of Southern Queensland melakukan studi mengenai manfaat jenggot dan cambang, menemukan bahwa kulit yang berada di bawah jenggot ternyata 3 kali lebih sedikit terkena sinar matahari dan radiasi sinar UV sehingga resiko kanker kulit lebih sedikit. Hal tersebut terjadi sebab rambut-rambut yang menutupi sebagian wajah pria itu membuat sinar matahari terpecah dan tak menjangkau kulit. Namun tentu saja semakin tipis jenggot dan cambang, pengaruhnya sebagai pelindung semakin sedikit. (b)Mencegah asma kambuh. Jika ada seorang pria penderita alergi serbuk bunga, debu, atau bulu kucing, maka memelihara jenggot, kumis serta cambang mungkin bisa mengurangi munculnya serangan asmanya. Ini sebab rambut pada bagian wajah tersebut menghambat masuknya berbagai pemicu alergi tersebut ke saluran pernafasan dan paru-paru. Hal itu ditegaskan oleh Carol Walker, pakar rambut medis dari Birmingham Trichology Center. (c)Memperlambat penuaan dini. Semakin kulit Anda terhindar dari radiasi sinar UV, seperti jika Anda menggunakan SPV, maka kulit akan awet muda dan terhindar dari penuaan dini. Selain itu, kulit wajah yang bercambang dan berjenggot akan terjaga kelembabannya. (d)Melawan batuk. Pria yang memelihara jenggot dan cambang akan lebih terjaga suhu tubuhnya, dan merasa lebih hangat. Ini membantu mereka terhindar dari penyakit batuk, serta flu.[12]
5. وَقَصُّ الْأَظْفَارِ memotong kuku:
Perkataanالْأَظْفَار merupakan bentuk jama dari ظُفر yang berarti kuku. Kalilat ini memerintah agar sesantiasa memotong atau memendekkan kuku.
Memiliki kuku panjang dan indah menjadi trend yang kini sangat diminati banyak wanita. Begitu juga dengan pria, terkadang dengan alasan-alasan tertentu mereka sengaja tidak memotong kukunya hingga kuku-kukunya terus memanjang. Bagi orang islam, memotong kuku memang salah satu sunah yang telah diperintahkan oleh nabi Muhamad SAW sejak zaman dulu. Dan tentu saja, selain untuk menjaga kebersihan anggota badan, memotong kuku juga ternyata memiliki banyak banyak manfaat. Berikut ini beberapa alasan kenapa perlu memotong kuku: (a) Memotong kuku dapat menghindari penyakit pencernaan dan penyakit mata. Mikroba Patogen merupakan perantara penyebaran penyakit, terutama penyakit pencernaan dan penyakit mata. Yang mengerikan, mikroba jenis ini sering bersarang pada kuku, terutama kuku yg panjang, bersamaan dengan kotoran lainnya. dan pastinya, kuku yg panjang menjadi sarana yg secara tidak langsung akan “mempertemukan” berbagai jenis penyakit. (b) Memotong kuku dapat mencegah berbagai macam infeksi. Dengan memotong kuku yg melebihi jari, maka bagian kulit di bawah kuku dapat mudah dibersihkan, tidak cacat, dan jari-jari kita dapat mudah bekerja secara maksimal. Dengan kuku yg panjang, aktivitas kita dapat terganggu dan mungkin juga interaksi kita dengan orang lain menjadi kurang leluasa. (c) Dengan memotong kuku berarti mencegah penularan penyakit kepada orang lain. Jadi sebagai seorang muslim, selain menjalankan sunah rosul, memotong kukupun berarti menjaga kesehatan dan kebersihan badan.[13]
6. وَغَسْلُ الْبَرَاجِمِ membersihkan sela-sela jari,
Perkataan الْبَرَاجِمِ merupakan bentuk jama dari بُرْجُمة yaitu sela-sela jari, baik pangkalnya maupun ujungnya secara keseluruhan. Membersihkan atau mencuci sela dan ujung jari ini diperintahkan tidak hanya ketika wudlu, tapi juga secara khusus dalam berbagai kesempatan.[14] Mencuci tangan hingga ujung jari, sela-sela jari kuku telah diakui pentingnya terutama oleh para ahli kesehatan. Menjaga kesehatan yang paling mudah dengan mencuci tangan, karena aktivitas ini merupakan aktvitas yang tergolong mudah. Walaupun terlihat mudah ternyata masih banyak juga orang yang malas mencuci tangan dengan benar. Seperti dilansir oleh geniusbeauty.com, bahwa penelitian dari Michigan State University yang melakukan percobaan pada 3.749 pengguna toilet umum. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa 15 persen pria dan 7 persen wanita tidak mencuci tangan setelah menggunakan toilet. Sebanyak 78 persen wanita menggunakan sabun saat mencuci tangan, sedangkan kurang dari 50 persen pria yang menggunakan sabun. Kebanyakan orang hanya mencuci tangan selama 6 detik, padahal waktu yang disarankan ahli kesehatan untuk mengusap sabun adalah 15 hingga 20 detik. Jika kurang dari waktu tersebut, bakteri dan kuman berbahaya yang ada di tangan masih tertinggal. Akan lebih bagus jika seseorang mencuci tangan di bawah air mengalir. Mengapa harus mencuci tangan? Mencucui tangan dapat menghindarkan seseorang dari serangan penyakit, bakteri, bahan kimia dan lainnya. Biasakanlah untuk mencuci tangan setelah melakukan aktivitas apapun.[15] Manfaat laian membersihkan sela-sela jari terutama ujungnya atau sela-sela kuku ialah: (a) Menghindari penyakit pencernaan dan penyakit mata. Mikroba pathogen merupakan perantara penyebaran penyakit, terutama penyakit pencernaan dan penyakit mata ini. Yang mengerikan mikroba jenis ini sering bersarang pada kuku, terutama kuku yang panjang, yang mempertemukan kita dengan berbagai jenis penyakit. (b) Kuku yang kotor menyimpan banyak kuman dan bakteri yang dapat masuk ke dalam tubuh melalui makanan yang dikonsumsi. Jika tangan dan kuku kita kotor lalu berjabat tangan dengan orang lain, bukan tidak mungkin jika orang tersebut terkena penyakit karena bakteri yang berasal dari kuku. Jumhur ulama berpandangan bahwa mencuci sela-sela jari, seperti jari tangan, jari kaki, baik pangkalnya maupun ujung jari sela-sela kuku mesti sering dilakukan. Utamanya ujung jari tangan, karena terkait dengan sela-sela yang lain yang sering kotor seperti telinga, hidung yang sering dibersihkan oleh ujung jari. Jika ujung jari tidak sering dibersihkan, maka akan menularkan kotoran ke berbagai tempat. Demikian pula sela-sela kuku mesti sering dibersihkan, karena boleh jadi ketika sadar atau tidak sadar menggaruk anggota badan lain. Jika ujung jari kotor, maka akan menebarkan kotoroan ke berbagai lekung tubuh. Inilah pentingnya membersihkan jari jemari secara rutin.
7. وَالسِّوَاكُ menggosok gigi,
Perkataan السِّوَاكُ menurut bahasa الدلك yang berarti mengosokkan sesauatu pada gigi. Menuruit al-Zuhayli siwak ialah menggosokkan suatu alat penggosok baik dari kayu atau lainnya pada gigi dan gusi untuk membersihkan gigi dan sekitarnya.[16] Siwak adalah nama untuk dahan atau akar pohon yang digunakan untuk bersiwak. Oleh karena itu semua dahan atau akar pohon apa saja boleh digunakan untuk bersiwak jika memenuhi persyaratannya, yaitu lembut, sehingga batang atau akar kayu yang keras tidak boleh digunakan untuk bersiwak karena bisa merusak gusi dan email gigi; bisa membersihkan dan berserat serta bersifat basah, sehingga akar atau batang yang tidak ada seratnya tidak bisa digunakan untuk bersiwak; seratnya tersebut tidak berjatuhan ketika digunakan untuk bersiwak sehingga bisa mengotori mulut (Alsirhan, 2002). Siwak atau Miswak, merupakan bagian dari batang, akar atau ranting tumbuhan Salvadora persica yang kebanyakan tumbuh di daerah Timur Tengah, Asia dan Afrika. Siwak berbentuk batang yang diambil dari akar dan ranting tanaman arok (Salvadora persica) yang berdiameter mulai dari 0,1 cm sampai 5 cm. Pohon arok adalah pohon yang kecil seperti belukar dengan batang yang bercabang-cabang, berdiameter lebih dari 1 kaki. Jika kulitnya dikelupas berwarna agak keputihan dan memiliki banyak juntaian serat. Akarnya berwarna cokelat dan bagian dalamnya berwarna putih. Aromanya seperti seledri dan rasanya agak pedas (Alsirhan, 2002). Dengan demikian siwak itu sebenarnya tidak terikat oleh alatnya, melainkan penggosokannya. Bersiwak itu mengandung arti menggosok gigi hingga bersih. Namun telah diakui bahwa kayu arok yang digunakan Rasul SAW sebagai alat menggosok gigi memiliki keistimewaan yang luar biasa manfaatnya.
Hasil penelitian oleh Al-Lafi dan Ababneh (1995) terhadap kayu siwak menunjukkan bahwa siwak mengandung mineral-mineral alami yang dapat membunuh bakteri, menghilangkan plaque, mencegah gigi berlubang serta memelihara gusi. Siwak memiliki kandungan kimiawi yang bermanfaat, seperti : Antibacterial acids, seperti astringents, abrasive dan detergents yang berfungsi untuk membunuh bakteri, mencegah infeksi dan menghentikan pendarahan pada gusi. Pada penggunaan siwak pertama kali, mungkin terasa pedas dan sedikit membakar, karena terdapat kandungan serupa mustard di dalamnya yang merupakan substansi antibacterial acids tersebut.
Kandungan kimia, seperti Klorida, Pottasium, Sodium Bicarbonate, Fluoride, Silika, Sulfur, Vitamin C, Trimethyl amine, Salvadorine, Tannins dan beberapa mineral lainnya yang berfungsi untuk membersihkan gigi, memutihkan dan menyehatkan gigi dan gusi. Bahan-bahan ini sering diekstrak sebagai bahan penyusun pasta gigi. Minyak aroma alami yang memiliki rasa dan bau yang segar, menjadikan mulut menjadi harum dan menghilangkan bau tak sedap.
Enzim yang mencegah pembentukan plaque yang menyebabkan radang gusi. Plaque juga merupakan penyebab utama tanggalnya gigi secara premature.
Anti decay agent (Zat anti pembusukan), yang menurunkan jumlah bakteri di mulut dan mencegah proses pembusukan. Selain itu siwak juga turut merangsang produksi saliva (air liur) lebih, dimana saliva merupakan organik mulut yang melindungi dan membersihkan mulut.
Menurut laporan Lewis (1982), penelitian kimiawi terhadap tanaman ini telah dilakukan semenjak abad ke-19, dan ditemukan sejumlah besar klorida, fluor, trimetilamin dan resin. Kemudian dari hasil penelitian Farooqi dan Srivastava (1990) ditemukan silika, sulfur dan vitamin C. Kandungan kimia tersebut sangat bermanfaat bagi kesehatan gigi dan mulut dimana trimetilamin dan vitamin C membantu penyembuhan dan perbaikan jaringan gusi. Klorida bermanfaat untuk menghilangkan noda pada gigi, sedangkan silika dapat bereaksi sebagai penggosok. Kemudian keberadaan sulfur dikenal dengan rasa hangat dan baunya yang khas, adapun fluorida berguna bagi kesehatan gigi sebagai pencegah terjadinya karies dengan memperkuat lapisan email dan mengurangi larutnya terhadap asam yang dihasilkan oleh bakteri. Penelitian lain dengan menjadikan bubuk siwak sebagai bahan tambahan pada pasta gigi dibandingkan dengan penggunaan pasta gigi tanpa campuran bubuk siwak menunjukkan bahwa prosentase hasil terbaik bagi kebersihan gigi secara sempurna adalah pasta gigi dengan butiran-butiran bubuk siwak, karena butiran-butioran tersebut mampu menjangkau sela-sela gigi secara sempurna dan mengeluarkan sisa-sisa makanan yang masih bersarang pada sela-sela gigi. Sehingga banyak perusahaan-perusahaan di dunia menyertakan bubuk siwak ke dalam produk pasta gigi mereka. WHO pun turut menjadikan siwak termasuk komoditas kesehatan yang perlu dipelihara dan dibudidayakan. [17] Rasul SAW sangat menganjurkan menggsosk gigi sesering mungkin. Dari Abu Hurairah diriwayatkan bahwa Rasul SAW bersabda:
لَوْلَا أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِي لَأَمَرْتُهُمْ بِالسِّوَاكِ عِنْدَ كُلِّ وُضُوءٍ
Andaikan tidak memberatkan umatku, maka aku akan perintah mereka bersiwak setiap wudlu. Hr. al-Bukhari.[18]
Sedangkan dalam riwayat Zaid bin Khalid al-Juhni, Rasul bersabda:
لَوْلَا أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِي لَأَمَرْتُهُمْ بِالسِّوَاكِ عِنْدَ كُلِّ صَلَاةٍ
Andaikan tidak memberatkan umatku, maka aku perintahkan mereka agar bersiwak (gosok gigi) setiap akan shalat. Hr. Abu Dawud.[19]
Memperhatikan hadits di atas, jelaslah Rasul SAW itu menghendaki merintahkan umatnya untuk mengosok gigi setiap akan shalat. Setiap muslim minmal lima kali shalat dalam sehari semalam. Jadi jelas Hadits tersebut memberi isyarat, bahwa menggosok gigi sekurang-kurangnya lima kali sehari.
8. وَالِاسْتِنْشَاقُ istinsyaq yaitu menghirup air ke hidung dan mengeluarkannya melalui mulut,
Perintah istinsyaq utamanya di kala berwudlu. Rasul SAW bersabda:
أَسْبِغْ الْوُضُوءَ وَخَلِّلْ بَيْنَ الْأَصَابِعِ وَبَالِغْ فِي الِاسْتِنْشَاقِ إِلَّا أَنْ تَكُونَ صَائِمًا
Sempurnakanlah berwudlu, bersihkan sela-sela jari, dan sempurnakanlah menghirup air ke hidung dan mengeluarkannya, kecuali jika kamu sedang shaum. Hr. Abu Dawud.[20]
Namun ternyata istinsyaq itu tidak hanya ketika berwudlu, melainkan setiap ada kesempatan. Dikaitkan dengan wudlu berarti dalam sehari semalam tidak kurang dari lima kali.
Manfaat Istinsyaq (menghirup air kedalam hidung) saat berwudhu Istinsyaq berarti menghirup air dengan lubang hidung, melalui rongga hidung sampai ke tenggorokan bagian hidung (nasofaring) . Fungsinya untuk mensucikan selaput dan lendir hidung yang tercemar oleh udara kotor dan juga kuman. Selama ini kita ketahui selaput dan lendir hidung merupakan basis pertahanan pertama pernapasan. Dengan istinsyaq mudah-mudahan kuman infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dapat dicegah Manfaat dan kelebihan istinsyaq (menghirup air kedalam hidung), diantaranya membersihkan hidung dari kotoran yang terhirup. Karena itu sangat bermanfaat bagi kebersihan dan kesehatan hidung.[21]
9. وَنَتْفُ الْإِبْطِ merontokkan bulu ketiak,
Perkataan نَتْفُ menrut bahasa mengandung arti mencabut bulu atau merontokkannya sehingga gundul. Sedangkan الْإِبْطِberarti bulu ketiak atau ketiak itu sendiri. Dengan demikian merontokkan bulu ketiak termasuk kebersihan fithriyah. Merontokan bulu ketiak mesti dilakukan secara rutin paling tidak jangan sampai kurang dari empat puluh hari sekali. Anas bin Malik menerangkan:
وُقِّتَ لَنَا فِي قَصِّ الشَّارِبِ وَتَقْلِيمِ الْأَظْفَارِ وَحَلْقِ الْعَانَةِ وَنَتْفِ الْإِبْطِ لَا يُتْرَكُ أَكْثَرَ مِنْ أَرْبَعِينَ يَوْمًا
Kita diberi waktu untuk memotong kumis, memotong kuku, mencukur bulu kelamin merontokkan bulu ketiak jangan sampai melebihi empat puluh hari. Hr. al-Tirmidzi.[22]
Manfaat merontokkan bulu ketiak: Menurut Dr. Tjut Nurul Alam Jacoeb, Sp.KK (K), dari Jakarta Skin Center, keringat manusia dihasilkan oleh dua kelenjar, yakni kelenjar accrine dan kelenjar apocrine. Kelenjar accrine memproduksi keringat bening dan tidak berbau (sejak bayi), yang biasanya muncul di tangan, punggung, dan dahi. Sedangkan kelenjar apocrine terdapat di tempat-tempat tertentu, terutama di daerah perakaran rambut, seperti ketiak, kemaluan, dan di dalam hidung. “Secara medis, rambut ketiak berfungsi memperluas permukaan untuk mengatur penguapan keringat. Di pangkal rambut, terdapat banyak pori-pori yang menjadi muara kelenjar keringat untuk mengalirkan keringat ke ketiak,” terang Tjut seraya menganjurkan orang-orang yang gampang berkeringat dan bekerja di tempat yang panas agar mencukur rambut ketiaknya. “Pasalnya, rambut ketiak akan menahan aliran keringat sehingga menjadi lembab. Apalagi kalau kita memakai deodoran dan bedak, yang akan tertahan di bulu ketiak,” ujarnya.
10. وَحَلْقُ الْعَانَةِ menggunduli bulu kelamin,
Perkataan حَلْقُ seperti dikemukakan di atas, bukan memotong atau mencukur, tapi menjadikan gundul. Tegasnya dalam hadits ini tidak dirinci ketentuannya apakah menggunduli kelamin itu dengan cara mencukurnya atau merontokan bulunya hingga gundul. Apakah dengan gunting, atau alat cukur lain atau dengan obat yang dapat merontokkannya. Yang jelas kelamin baik laki-laki maupun wanita mesti digunduli. Anas bin Malik menerangkan:
وَقَّتَ لَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي قَصِّ الشَّارِبِ وَتَقْلِيمِ الْأَظْفَارِ وَحَلْقِ الْعَانَةِ وَنَتْفِ الْإِبْطِ أَنْ لَا نَتْرُكَ أَكْثَرَ مِنْ أَرْبَعِينَ يَوْمًا وَقَالَ مَرَّةً أُخْرَى أَرْبَعِينَ لَيْلَةً
Rasul SAW memberi waktu jeda bagi kita dalam memotong kumis, memotong kuku, menggunduli bulu kelamin, merontokkan bulu ketiak, jangan sampai melebihi emapt puluh hari. Dalam riwayat lain emapt puluh malam. Hr. Muslim dan al-Nasaiy.[23]
Manfaat kelamin gundul, antara lain (1) Secara ilmu kedokteran modern, diketahui bahwa daerah-daerah pada tubuh manusia yang menjadi sarang penyakit hendaknya senantiasa dibersihkan, diantaranya adalah mencukur bulu disekitar kemaluan baik bagi laki-laki maupun wanita. (2). Selain alasan kesehatan, rambut kemaluan yang pendek, membuat kulit kemaluan jadi lebih terekspos, dan lebih sensitif saat menerima rangsangan dan sentuhan. (3) Selain itu, mencukur rambut kemaluan juga mengurangi bau tidak sedap pad kemaluan, sehingga pasangan suami istri bis nyaman dalam melakukan hubungan Seks.[24]
11. وَانْتِقَاصُ الْمَاءِ bersuci dengan air.
Walau di jaman modern sudah tersedia berbagai fasilitas untuk membershikan kotoran seperti tissue, sapu tangan, serbet, atau alat pembersih lainnya, bersuci dengan air jangan terlewatkan. Membersihkan diri dengan air selain termasuk ibadah fithriyah, juga mengandung manfaat lain.
Kebutuhan air pada setiap orang sangatlah berbeda-beda, bergantung dari beberapa faktor, misalnya: aktivitas, usia, berat badan, tinggi badan, serta kondisi lingkungan di mana kita berada. Air memiliki kegunaan yang luar biasa bagi tubuh.
Beberapa fungsi air dalam peranannya di dalam tubuh kita yaitu[25]:
1. Air sebagai pengatur suhu tubuh
Kondisi tubuh akan menurun ketika kandungan air yang ada di dalam tubuh menurun. Bila tubuh kekurangan air maka suhu tubuh akan menjadi panas dan naik. Jika kita berada pada daerah atau tempat yang suhunya panas, maka tubuh kita akan membutuhkan air yang cukup. Pada tempat yang panas seperti itu, tubuh akan merespon dengan mengeluarkan keringat untuk menormalkan suhu tubuh. Begitu juga ketika di ruang ber-AC, kita dianjurkan untuk minum lebih banyak, karena udara AC akan membuat tubuh mengalami dehidrasi dan kulit menjadi kering.
2. Air berguna untuk melancarkan darah
Seperti yang kita ketahui, darah dalam tubuh kita terdiri dari 90% air. Bisa dibayangkan bila tubuh kita kekurangan air maka darah menjadi lebih kental. Pengentalan darah membuat persediaan oksigen yang diantarkan ke otak berkurang dan memungkinkan terjadinya stroke. Pengentalan darah juga akan merusak fungsi ginjal karena ginjal dipaksa bekerja ekstra keras untuk menyaring darah. Bahkan lebih parah lagi, bisa memicu terjadinya kanker usus besar akibat sisa-sisa makanan pada usus besar mengeras.
3. Air dapat menyehatkan dan menghaluskan kulit tubuh
Ketika kita jarang minum air, tubuh akan menyerap kandungan air di dalam kulit sehingga kulit akan menjadi tampak kering, kusam, kasar, berkerut, dan tidak segar. Kulit bukan hanya sekadar selubung yang membalut seluruh tubuh, tetapi juga organ vital yang sangat kuat. Melalui kulit kotoran-kotoran dari dalam tubuh kita dikeluarkan. Bila pori-pori kulit tersebut tertutup oleh partikel atau minyak kotor berukuran kecil (yang dihasilkan oleh tubuh kita) maka proses pembuangan menjadi menjadi terhalang atau terlambat akibatnya di kulit muncul jerawat serta bintik hitam. Air sangat penting untuk mengatur struktur dan fungsi kulit. Kecukupan air di dalam tubuh perlu untuk menjaga kelembaban, kelembutan, dan elasistas kulit.
4. Air memperlancar fungsi pencernaan
Peran air di dalam tubuh sangatlah besar, karena air akan membantu sistem pencernaan di dalam tubuh. Dengan mengonsumsi air yang cukup akan membantu kerja organ-organ pencernaan, seperti usus besar yang berfungsi untuk mencegah konstipasi (susah buang air besar). Hal ini disebabkan karena gerakan-gerakan usus menjadi lebih lancar, dan feses pun dikeluarkan dengan lebih lancar.
5. Air membantu pernapasan tubuh
Organ tubuh kita yang berfungsi dalam pernapasan adalah paru-paru. Paru-paru di dalam tubuh manusia harus selalu basah dalam melakukan tugasnya, dikarenakan untuk memasukkan oksigen ke sel tubuh dan memompakan karbondioksida keluar dari tubuh. Paru-paru kita sangat membutuhkan air, ini bisa dibuktikan dengan cara menghembuskan napas ke kaca, dimana kita akan melihat uap air yang keluar lewat napas dan terlihat dalam bentuk embun yang menempel pada kaca.
6. Air sebagai pelumas sendi dan otot
Air yang cukup di dalam tubuh akan melindungi dan melumasi gerakan sendi dan otot. Orang-orang yang beraktivitas tinggi, seperti olahragawan misalnya, sangat rawan mengalami cedera pada tulang sendi dan juga otot-ototnya. Oleh karenanya, air sangat dibutuhkan bagi olahragawan karena mereka mempunyai aktivitas tinggi. Untuk itulah, mengonsumsi air selama beraktivitas berguna untuk meminimalisasi risiko kejang otot. Perlu kita ketahui, jika otot-otot tubuh kekurangan cairan, maka otot-otot tubuh akan mengempis, sehingga otot-otot tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik karena kekurangan cairan.
7. Air sebagai media untuk pemulihan kondisi tubuh
Ketika sedang sakit, demam misalnya, cairan yang keluar dari dalam tubuh akan lebih banyak, maka sebaiknya dianjurkan untuk mengonsumsi air minum lebih banyak dari biasanya dikarenakan air berfungsi untuk menggantikan cairan yang telah terbuang dari dalam tubuh. Ketika sakit suhu tubuh juga meningkat. Meningkatnya suhu tubuh adalah reaksi yang normal, karena ini adalah bagian dari mekanisme pertahanan tubuh dalam menghadapi masuknya benda-benda asing seperti bakteri atau virus.
Demam yang terlalu tinggi dapat menyebabkan dehidrasi, kerusakan otak, dan juga kerusakan jantung. Itulah sebabnya mengapa orang sakit dianjurkan untuk selalu banyak minum air untuk membantu proses penyembuhan.
8. Air untuk kesuburan
Meningkatnya hormon testosteron pada pria dan hormon estrogen pada wanita menunjukkan tingkat kesuburan dan kesehatan seseorang, ini bisa terjadi bila kita mandi dengan air dingin. Menurut para peneliti sebuah lembaga riset trombosis di London, Inggris, jika seseorang mandi dengan air dingin maka peredaran darahnya akan lancar atau membaik sehingga tubuh akan menjadi lebih segar. Mandi dengan air dingin juga akan meningkatkan produksi sel darah putih sehingga akan meningkatkan kemampuan seseorang terhadap serangan virus. Seperti telah disebutkan di atas mandi pagi dengan menggunakan air dingin dapat meningkatkan hormon estrogen dan testosterone, dengan demikian kesuburan dan gairah seksual pun akan meningkat.
12. قَالَ مُصْعَبٌ وَنَسِيتُ الْعَاشِرَةَ إِلَّا أَنْ تَكُونَ الْمَضْمَضَةَ Kemudian Mush’ab mengatakan lupa yang kesepuluh tapi yang jelas adalah rajin berkumur
Berkumur –kumur berarti membersihkan rongga mulut dari penularan penyakit. Sisa makanan sering mengendap atau tersangkut di antara sela gigi yang jika tidak dibersihkan ( dengan berkumur-kumur atau menggosok gigi) akhirnya akan menjadi mediasi pertumbuhan kuman. Dengan berkumur-kumur secara benar dan dilakukan lima kali sehari berarti tanpa kita sadari dapat mencegah dari infeksi gigi dan mulut. Penelitian modern membuktikan bahwa berkumur dapat menjaga mulut dan tenggorokan dari radang dan menjaga gusi dari luka. Berkumur juga dapat menjaga dan membersihkan gigi dengan menghilangkan sisa-sisa makanan yang terdapat di sela-sela gigi setelah makan. Manfaat berkumur lainnya yg juga penting adalah menguatkan sebagian otot-otot wajah dan menjaga kesegarannya. Berkumur merupakan latihan penting yang diakui oleh pakar dalam bidang olahraga, karena berkumur jika dilakukan dengan menggerakkan otot-otot wajah dengan baik dapat menjadikan jiwa seseorang tenang.
C. Beberapa Ibrah
1. Ibadah terdiri dari yang sifatnya ritual dan yang bersifat social. Di samping itu ada yang yang bersifat fithriyah yang berkaitan dengan kebutuhan setiap individu. Dalam hadits ini terdapat sepuluh ibadah fithriyah. Tentu saja bukan hanya berjumlah sepuluh saja melainkan masih ada yang lainnya yang tercantum di hadits lainnya.
2. Dengan mengetahui dalil naqli yang bersumber dari syari’ah dan dalil aqli yang sifatnya ilmiyah hasil penelitian para ilmuwan, setiap mu`min tidak hanya meraih nilai ibadah, tapi juga bernilai mu’amalah, bukan hanya dapat menyehatkan jasmani, tapi juga menyehatkan ruhani.
3. Sebagai orang yang beriman pada kebenaran Rasul SAW akan disiplin menaati aturan syari’ah walau belum memahami hikmah dan manfaatnya. Namun bila sudah mengetahui manfaatnya maka akan lebih merasakan betapa indahnya syari’ah Islam, dan betapa tingginya mu`jizat Rasul SAW.
[1] Shahih Muslim, no.384, sunan al-Nasa`iy, no. 4954
[2] Shahih al-Bukhari, no.3179
[3] Awn al-Ma’bud, I h.67
[4] al-Muntaqa, syarah al-Muwathha, IV h.321
[5] Tanwir al-Hawalik, I h.665
[6] Tuhfat al-Ahwadzi, VII h.65
[7] Ibn Hajar, Fath al-Bari, XVI h.477
[8] al-Nawawi, Syarh Shahih Muslim, I h.414
[9] Shahih al-Bukhari, no. 5442, Shahih Muslim, no.382
[10] Musnad Ahmad, no. 6835
[11] Awn al-Ma’bud, I h.67
[12] http://polynym.blogspot.com/2013/02/pelihara-jenggot-bisa-menunda-penuaan.html
[13] http://beautyinhealthy.blogspot.com/2011/04/alasan-kenapa-kita-perlu-memotong-kuku.html
[14] Syarah al-Nawawi, I h.419
[15] http://kilas-kesehatan.blogspot.com/2013/06/tips-mencuci-tangan-yang-baik-dan-benar.html
[16] al-Fiqh al-Isalmi, I h.300
[17] http://kuncisehatdansukses.blogspot.com/2012/09/kandungan-kimia-kayu-siwak.html
[18] Shahih al-Bukhari, VI h.16
[19] Sunan Abi Dawud, no 43
[20] Sunan Abi Dawud, no.123
[21] http://simkuring-info1.blogspot.com/2011/11/manfaat-istinsyaq-menghirup-air-kedalam.html
[22] Sunan al-Tirmidzi, no.2683
[23] sunan al-Nasaiy, no. 14
[24] http://artikel-islamiku.blogspot.com/2012/07/mencukur-rambut-kemaluan.html
[25] http://www.citrabening.com/manfaat-air-bagi-tubuh/