SUAMI ISTRI HARMONIS DENGAN 17-is
MEMELIHARA KEUTUHAN SUAMI ISTERI YANG HARMONIS DENGAN 17-is
(kajian Tematis, beberapa Ayat dan Hadits)
A.Muqaddimah
Sejak muda berhati suci, ketika dewasa segera beristri, masa tua banyak berbakti, semakin tua semakin mengabdi pada Ilahi, masuk surga di kala mati. Itulah cita-cita para suami, dengan nikah yang diawali janji. Kaum wanita bercita-cita, mempunyai suami yang kuat perkasa, dalam membangun keluarga, membahagiakan rumah tangga, jadi imam dalam bertakwa, wafatnya jadi syuhada, di akhirat masuk surga, secara bersama. Tentu saja semua cita-cita, yang sangat mulia, hanya bisa didapat dengan usaha, dan berdo’a. Persolannya kini: usaha apa yang mesti kita jalani, agar semua keinginan bisa terpenuhi. Saat ini kita telusuri, beberapa sumber informasi, yang dapat dijadikan inovasi dan motivasi.
B. Langkah Mewujudkan Suami istri Harmonis
1. Mengokohkan dasar keluarga yang agamis,
تÙنْكَØÙ Ø§Ù„Ù’Ù…ÙŽØ±Ù’Ø£ÙŽØ©Ù Ù„ÙØ£ÙŽØ±Ù’بَع٠لÙمَالÙهَا ÙˆÙŽÙ„ÙØÙŽØ³ÙŽØ¨Ùهَا وَجَمَالÙهَا ÙˆÙŽÙ„ÙØ¯ÙينÙهَا ÙَاظْÙَرْ Ø¨ÙØ°ÙŽØ§ØªÙ الدّÙÙŠÙ†Ù ØªÙŽØ±ÙØ¨ÙŽØªÙ’ يَدَاكَ Wanita dinikah karena empat perkara; harta, turunan, kecantikan dan keagamaannya. Pilihlah karena agama, maka akan mendapatkan kesuksesan. Hr. al-Bukhari, dan Muslim.[1]
Hadits ini menggambarkan bahwa orang menikah, dan menentukan pilihan itu ada yang didasari ekonomi, kedudukan, kecantikan, adapula karena keagamaan. Tentusaja keempat factor itu tidak salah bila dijadikan dorongan. Yang akan menjadi masalah bila harta, kecantikan, dan keturunan dijadikan dasar utama. Harta tidak menjamin bahagia, karena terkadang membawa derita. Tidak sedikit orang kaya, rumah tangganya berantakan, akibat berebut harta. Kecantikan dan ketampanan tidak menjamin bahagia, karena keutuhannya akan cepat sirna. Demikian pula turunan, walau mendukung akan ketentraman, tapi mereka lama kelamaan akan meninggalkan. Itulah sebabnya yang menjamin kebahagiaan, dasar utama adalah keagmaan yang berprinsip iman. Keluarga berdasar agama mengandung arti menjadikan syari’ah al-Islam sebagai pedoman hidup dalam segala aspek kehidupan.
- Indahnya bunga di taman, harum semerbak sangat menawan.
- Ni’matnya keluarga beriman, suka dan duka tetaplah nyaman.
- Indahnya bunga merekah, harum semerbak sangat memikat.
- Ni’matnya banyak ibadah, segala kehidupan banyak manfaat.
2. Jalinan komunikasi yang dialogis,
Yang dimaksud komunikasi dialogis di sini ialah sering musyawarah dalam mengambil segala keputusan. Allah SWT memuji orang mu`min yang bermusyawarah dalam mengabil keputusan:وَالَّذÙينَ اسْتَجَابÙوا Ù„ÙØ±ÙŽØ¨Ù‘ÙÙ‡Ùمْ وَأَقَامÙوا الصَّلَاةَ وَأَمْرÙÙ‡Ùمْ Ø´Ùورَى بَيْنَهÙمْ ÙˆÙŽÙ…Ùمَّا رَزَقْنَاهÙمْ ÙŠÙنْÙÙÙ‚Ùونَ Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka.Qs.42:38.
Bila ada masalah, selesaikanlah dengan islah, cari solusi melalui musyawarah, jangan hanya mencari yang salah, apalagi hanya marah-marah, pandai-pandai mencari hikmah, supaya keluarga mendapat barokah.
- Kalau wisata ke Cipelah, pasti melwati desa cangkorah;
- kalau kita punya masalah, cari solusi dengan musyawarah.
- Kalau melewati desa cangkorah, banyak bunga lagi merekah.
- Kalau solusi bermusyawarah, kelurga kita akan barokah.
- Semakin banyak bunga merekah, semakin harum semerbak menawan.
- Semakin sering bermusyawarah, semakin terwujud keluarga nyaman.
Â
3. Sikap ucap Suami istri yang romantis,
Sikap yang kurang baik, tutur kata yang kurang menyenangkan sering menimbulkan persoalan dalam keluarga. Terkadang menganggu keharmonisan. Oleh karena itu suami maupun istri hendaklah menghindari perkataan yang kurang menyenangkan. Allah SWT berfirman:يَا أَيّÙهَا الَّذÙينَ Ø¢ÙŽÙ…ÙŽÙ†Ùوا اتَّقÙوا اللَّهَ ÙˆÙŽÙ‚ÙولÙوا قَوْلًا سَدÙيدًا Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang baik dan benar,Qs.33:70
Dengan kata, bisa bikin terpesona. Dengan kata, bisa bikin terpedaya. Perkataan kita, terkadang membawa ke istana, terkadang membawa ke penjara. Jagalah kata, karena celaka, bisa diakibatkan salah berkata. Jika berkata dipenuhi dusta, neraka kelak telah tersedia. Jika berkata penuh makna, pahalanya adalah surga. Bila berkata, banyak dusta, hati kita akan tersiksa. Jika berkata, penuh makna, hidup kita bahagia. Jangan ada dusta di antara kita. Bila berkata banyak salah, hidup kita jadi susah. Bila berkata penuh da’wah, hidup kita jadi barokah. Jagalah kata, jangan sampai bawa dosa, akibat banyak dusta.
- Bila pergi ke Jakarta, janganlah naik unta.
- Bila kita berkata, janganlah campur dusta
- Wisata ke Ciamis, teruskan ke Pangandaran
- Berkata yang manis, menyenangkan pasangan
- Pantai karang tritis, adanya di yogyakarta
- Kata-kata yang romantis, membawa keluarga jadi ceria
4. Suami ngaluis, istri ngageulis,
Bukan hanya kata yang romantis, penampilan pun mesti iindaj mempesona. Oleh karena itu suami mesti ngaluis, istri selalu ngageuilis. Ngaluis ialah berdandan hingga kelihatan tampan. Ngageulis ialah berkosmetik hingga kelihatan cantik. Suami berpenmpilan tampan, istri berpenpilan cantik, akan menumbuhkan rasa mawadah kedua belah pihak. Rasul SAW pernah ditanya tentang istri seperti apa yang terbaik? Rasul SAW bersabda: الَّتÙÙŠ ØªÙŽØ³ÙØ±Ù‘ÙÙ‡Ù Ø¥ÙØ°ÙŽØ§ نَظَرَ ÙˆÙŽØªÙØ·ÙيعÙÙ‡Ù Ø¥ÙØ°ÙŽØ§ أَمَرَ وَلَا ØªÙØ®ÙŽØ§Ù„ÙÙÙÙ‡Ù ÙÙÙŠ Ù†ÙŽÙْسÙهَا وَمَالÙهَا بÙمَا يَكْرَه٠yang mempesonakan suami tatkala melihatnya, taat setia takala suami memerintahnya, tidak melakukan sesuatu yang bertentangan dengan suami tatkala tiada, baik dalam urusan harta maupun dirinya. Hr. al-Nasa`iy.[2]
Dalam hadits ini tersirat bahwa istri yang baik bukan hanya cantik lahiriyah dengan ngageuilis hinga bikin suami terpesona, tapi juga cantik ruhaninya hingga selalu setia dan tidak bertentangan dalam kehidupan berkeluarga, baik dalam urusan jiwa maupun harta. Suami juga mesti ngaluis alias berhias. Ibn Umar menerangkan:أَنَّ رَسÙولَ اللَّه٠صَلَّى اللَّه٠عَلَيْه٠وَسَلَّمَ رَأَى عَلَى عÙمَرَ Ù‚ÙŽÙ…Ùيصًا أَبْيَضَ Ùَقَالَ ثَوْبÙÙƒÙŽ هَذَا غَسÙيلٌ أَمْ جَدÙيدٌ قَالَ لَا بَلْ غَسÙيلٌ قَالَ الْبَسْ جَدÙيدًا ÙˆÙŽØ¹ÙØ´Ù’ ØÙŽÙ…Ùيدًا ÙˆÙŽÙ…ÙØªÙ’ Ø´ÙŽÙ‡Ùيدً Rasul SAW melihat Umar bergamis putih bersih dan indah. Beliau bertanya: Aapakah bajumu dicuci diwarnai ataukah beli baru? Umar menjawab: Tidak melainkan dicuci bersih. Kemudian Rasul SAW bersabda: Berpakaianlah yang bagus, hidupolah terpuji dan matilah sebagai syahid. Hr. Ibn Majah.[3]
Dalam Hadits lain ditandaskan bahwa ada seorang yang bertanya kepada Rasul bawa dia suka berdandan baju yang indah, bersepatu yang mewah, apakah termasuk sombong: Ø¥Ùنَّ اللَّهَ ÙŠÙØÙØ¨Ù‘٠الْجَمَالَ Sesunggunya Allah SWT itu sangat mencintai keindahan. Hr. Muslim dan al-Tirmidzi.[4]
- Bila pagi ingin yang manis, kopi gula dicampur coklat.
- Jika suami senang ngaluis, istri kita akan terpikat
- Strawberi rasanya manis, kulitnya merah merona.
- Bila istri senang ngageulis, suami tambah pesona
5. Berdua dalam kamar yang erotis,
Bila suami ngaluis, istri ngageulis, maka satu sama lain terdorong tertarik untuk mencurahkan kerinduan. Lanjutkanlah bersikap erotis suami istri tatkala berdua. Allah SWT berfirman:
Ù†ÙØ³ÙŽØ§Ø¤ÙÙƒÙمْ ØÙŽØ±Ù’ثٌ Ù„ÙŽÙƒÙمْ ÙَأْتÙوا ØÙŽØ±Ù’ثَكÙمْ أَنَّى Ø´ÙØ¦Ù’تÙمْ وَقَدّÙÙ…Ùوا Ù„ÙØ£ÙŽÙ†Ù’ÙÙØ³ÙÙƒÙمْ وَاتَّقÙوا اللَّهَ وَاعْلَمÙوا أَنَّكÙمْ Ù…ÙلَاقÙÙˆÙ‡Ù ÙˆÙŽØ¨ÙŽØ´Ù‘ÙØ±Ù Ø§Ù„Ù’Ù…ÙØ¤Ù’Ù…ÙÙ†Ùينَ Isteri-isterimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok-tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki. Dan kerjakanlah (amal yang baik) untuk dirimu, dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu kelak akan menemui-Nya. Dan berilah kabar gembira orang-orang yang beriman. Qs.2:223
Diriwayatkan dari Ibn Umar r.a, bahwa ketika syari’ah Islam turun, masyarakat terdiri dari penyembah berhala, yahudi dan nashrani. Peristiwa hijrah membawa umat dari Mekah ke Madinah. Di Madinah kaum yahudi dinggap paling berilmu, mereka punya aturan tidak boleh menggauli isteri, kecuali dengan satu cara. Sedangkan kaum Quraisy sudah biasa melakukannya dengan berfariasi. Ada seorang muhajir[5] nikah dengan kaum anshar dan mengajak bergaul suami isteri secara fariasi, sambil duduk, berdiri, dari belakang dan dari depan. Hal ini ditolak isterinya dan dianggap perbuatan munkar. Kemudian perselisihan ini diadukan kepada Rasul SAW, maka turunlah Qs.2:223 ini. Beliau menandaskan:Ù†ÙØ³ÙŽØ§Ø¤ÙƒÙÙ… ØÙŽØ±Ù’ثٌ Ù„ÙŽÙƒÙÙ… ÙَأتÙوا ØÙŽØ±Ù’ثَكÙمْ أنَّى Ø´ÙØ¦Ù’تÙÙ… أيْ Ù…ÙقْبÙلات ÙˆÙŽÙ…ÙØ¯Ù’Ø¨ÙØ±ÙŽØ§Øª ÙˆÙ…ÙØ³Ù’تَلْقÙيَات يَعْنÙÙŠ Ø¨ÙØ°Ù„ÙÙƒÙŽ Ù…ÙŽÙˆÙ’Ø¶ÙØ¹ الوَلد  silakan apakah dari belakang, berbaring, duduk, atau berdiri asalkan pada tempat lahirnya anak. Hr. Abu Daud[6]. Dengan demikian erotis suami isteri dalam ruangan tertutup diperlukan dan dipersilakan oleh syari’ah.
- Bila pergi ke Banjaran, tidak lupa bawa nasi.
- Agar suami istri tidak bosan, cobalah berfariasi.
- Dari mana datangnya buah, dari ciamis menuju Ciawi;
- Dari mana datangnya gairah, dari erotis menuju hati
Â
6. Silakan sering kulimis dan bucis, tapi tetap berwajah manis, jangan bermata sinis.
Jika telah terjadi erotis dalam kamar suami istri, maka mesti bersiap untuk menjadi kulimis dan bucis. Kulimis setelah erots yang dicontohkan Rasul SAW berdasar apa yang diterangkan oleh A’isyah menerangkan sebagai berikut:
أَنَّ النَّبÙيَّ صَلَّى اللَّه٠عَلَيْه٠وَسَلَّمَ كَانَ Ø¥ÙØ°ÙŽØ§ اغْتَسَلَ Ù…Ùنْ الْجَنَابَة٠بَدَأَ Ùَغَسَلَ يَدَيْه٠ثÙمَّ يَتَوَضَّأ٠كَمَا يَتَوَضَّأ٠لÙلصَّلَاة٠ثÙمَّ ÙŠÙØ¯Ù’Ø®ÙÙ„Ù Ø£ÙŽØµÙŽØ§Ø¨ÙØ¹ÙŽÙ‡Ù ÙÙÙŠ الْمَاء٠ÙÙŽÙŠÙØ®ÙŽÙ„Ù‘Ùل٠بÙهَا Ø£ÙØµÙولَ شَعَرÙÙ‡Ù Ø«Ùمَّ ÙŠÙŽØµÙØ¨Ù‘٠عَلَى رَأْسÙه٠ثَلَاثَ ØºÙØ±ÙŽÙ٠بÙيَدَيْه٠ثÙمَّ ÙŠÙÙÙيض٠الْمَاءَ عَلَى جÙلْدÙÙ‡Ù ÙƒÙلّÙÙ‡Ù Sesungguhnya Nabi SAW apa bila mandi setelah janabat mengawalinya dengan mencuci dua tangan, kemudian berwudlu seperti wudlu untuk shalat. Kemudian beliau memasukan jemarinya ke dalam air dan menggosokannya pada pangkal rambut, lalu menyiram kepalanya tiga kali. Kemudian beliau meratakan air ke seluruh tubuhnya. Hr. al-Bukhari.[7]
Cara mandi janabat berdasar hadits ini dan hadits lain dapat dirumuskan sebagai berikut:
(1)Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â mencuci tangan hingga bersih
(2)Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â mencuci farji dan anggota badan lain yang terkena kotoran
(3)Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â berwudlu seperti akan shalat
(4)Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â menggosok kepala hingga pangkal rambut tiga kali
(5)Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â menyiram kepala tiga kali
(6)Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â meratakan air ke seluruh tubuh secara merata
- Bila pergi ke Ciamis, jangan lupa beli manggis.
- Bila di kamar sudah erotis, jangan lupa mandi kulimis.
- Bila pergi ke Ciputat, jangan lupa beli pasta.
- Bila kita mandi janabat, jangan lupa mesti merata
- Bila kita beli petis, bisa segera makan ketupat.
- Bila kita sudah mandi yang lantis, jangan lupa segera shalat
Langkah Is selanjutnya, insya Allah akan dibahas pada makalah yang akan datang.
7. Jangan terlalu banyak fikiran yang teoritis, carilah yang praktis,
Terlalu berfikir teoritis, sering manimbulkan kesulitan dalam berkeluarga. Oleh karena itu jangan mempersulit apa yang mudah dilakukan, baik dalam urusan peribadan, ataupun sosial kemasyarakatan. Rasul SAW bersabda:Ø¥Ùنَّ الدّÙينَ ÙŠÙØ³Ù’رٌ وَلَنْ ÙŠÙØ´ÙŽØ§Ø¯Ù‘ÙŽ الدّÙينَ Ø£ÙŽØÙŽØ¯ÙŒ Ø¥Ùلَّا غَلَبَه٠ÙÙŽØ³ÙŽØ¯Ù‘ÙØ¯Ùوا ÙˆÙŽÙ‚ÙŽØ§Ø±ÙØ¨Ùوا ÙˆÙŽØ£ÙŽØ¨Ù’Ø´ÙØ±Ùوا وَاسْتَعÙينÙوا Ø¨ÙØ§Ù„ْغَدْوَة٠وَالرَّوْØÙŽØ©Ù وَشَيْء٠مÙنْ الدّÙلْجَة٠“Sesungguhnya agama itu ringan. Tidak ada yang mempersulitnya kecuali akan disulitkan oleh agama. Oleh karena itu kerjakanlah menurut semestinya, atau mendekatinya. Gembirakanlah, dan mohonlah pertolongan baik waktu pagi ataupun petang.†Hr. al-Bukhari, al-nasa`iy.[8]
Dalam hadits ini tersirat bahwa segala ajaran Islam itu mudah dilaksanakan, karena sudah sesuai dengan fitrah insan. Jika ditemukan kesulitan, itu hanya akibat dari persepsi manusia itu sendiri. Oleh karena itu jangan menyulitkan apa yang mudah.
- Purnama itu Indah, tidak ada yang melihat kasar.
- Agama itu mudah, manusia yang bikin sukar
- Kalau kita ke Pariaman, tidak perlu lewat Makasar.
- Kalau ada keringanan, tak perlu ambil yang sukar
- Kalau Patrawali rasanya pahit, buah manggah rasanya manis.
- Kalau teori dirasakan sulit, ambil saja yang praktis.
8.Jauhi faktor krisis, tapi tetap dinamis,
يَا أَيّÙهَا الَّذÙينَ Ø¢ÙŽÙ…ÙŽÙ†Ùوا لَا ÙŠÙŽØÙلّ٠لَكÙمْ أَنْ ØªÙŽØ±ÙØ«Ùوا Ø§Ù„Ù†Ù‘ÙØ³ÙŽØ§Ø¡ÙŽ ÙƒÙŽØ±Ù’Ù‡Ù‹Ø§ وَلَا تَعْضÙÙ„ÙوهÙنَّ Ù„ÙØªÙŽØ°Ù’هَبÙوا Ø¨ÙØ¨ÙŽØ¹Ù’ض٠مَا آَتَيْتÙÙ…ÙوهÙنَّ Ø¥Ùلَّا أَنْ يَأْتÙينَ بÙÙَاØÙØ´ÙŽØ©Ù Ù…ÙØ¨ÙŽÙŠÙ‘ÙÙ†ÙŽØ©Ù ÙˆÙŽØ¹ÙŽØ§Ø´ÙØ±ÙوهÙنَّ Ø¨ÙØ§Ù„ْمَعْرÙÙˆÙÙ ÙÙŽØ¥Ùنْ كَرÙهْتÙÙ…ÙوهÙنَّ Ùَعَسَى أَنْ تَكْرَهÙوا شَيْئًا وَيَجْعَلَ اللَّه٠ÙÙيه٠خَيْرًا ÙƒÙŽØ«Ùيرًا Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata. Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak. Qs.4:19
Dalam ayat ini tersirat bagaimana cara menghindari krisis yang mesti antara lain (1) Saumi tidak mempersulit istri, (2) jangan mengungkit harta yang telah diberikan, (3) jauhi perselingkuhan atau berbuat menyimpang, (4) berinteraksi pergaulan secara baik, (5) apa yang kurang disukai, jangan langsung memvonis buruk, karena boleh jadi ada kebaikan. Pengunci ayat yang berbunyi ÙÙŽØ¥Ùنْ كَرÙهْتÙÙ…ÙوهÙنَّ Ùَعَسَى أَنْ تَكْرَهÙوا شَيْئًا وَيَجْعَلَ اللَّه٠ÙÙيه٠خَيْرًا ÙƒÙŽØ«Ùيرًا mengisyaratkan perintah agar suami isteri tetap saling mencintai. Jika pada suatu saat timbul rasa benci, janganlah diikuti kebencian itu. Boleh jadi yang sedang dibenci itu mengandung kebaikan. Cinta suami istri, di samping karena birahi, juga mesti dilatarbelakangi billahi. Kalau jadi suami, mesti surti. Kalau jadi istri mesti gumati. itulah suami istri yang menyenangkan hati. Jika keduanya bakti pada Ialhi, maka bahagianya hingga mati, bahkan masuk surga di akhir nanti.
- Betapa indah bunga melati, harum semerbak sangatlah wangi.
- Betapa berkah cinta sejati, membawa dampak senang di hati.
- Alangkah indah taman melati, bunganya merekah setiap pagi.
- Indahnya cinta suami istri, kerinduan tercurah setiap hari.
- Antara serang dengan jakarta, melintasi kota tanggerang
- Antara sayang dengan cinta, mesti serasi tidak terhalang
- Bila jadfi pedagang guci, janganlah mudah menggigit jari.
- Bila ada rasa benci, jangalah mudah mengubah diri
Â
9. Gunakan nafaqah secara ekonomis, supaya dana tidak cepat menipis,
Nafaqah rumah tangga diawalai dari mahar yang diberikan suami terhadap istri. Suapaya rumah tangga tetap harmonis, semua harta mesti digunaklan sebagaimana mestinya. Jangan terlalu boros, jangan pula terlalu kikir, tapi sesuai dengan kebutuhan. Allah SWT berfirman:
وَلَا تَجْعَلْ يَدَكَ مَغْلÙولَةً Ø¥ÙÙ„ÙŽÙ‰ عÙÙ†ÙÙ‚ÙÙƒÙŽ وَلَا ØªÙŽØ¨Ù’Ø³ÙØ·Ù’هَا ÙƒÙلَّ الْبَسْط٠ÙÙŽØªÙŽÙ‚Ù’Ø¹ÙØ¯ÙŽ Ù…ÙŽÙ„Ùومًا Ù…ÙŽØÙ’سÙورًا  Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal. Qs.17:29.
Istilah تَجْعَلْ يَدَكَ مَغْلÙولَةً Ø¥ÙÙ„ÙŽÙ‰ عÙÙ†ÙÙ‚ÙÙƒÙŽ Menjadikan tangan terbelenggu di leher sebagai istilah bagi orang yang kikir. Sedangkan ØªÙŽØ¨Ù’Ø³ÙØ·Ù’هَا ÙƒÙلَّ الْبَسْط٠terlalu mengulurkan tangan, merupakan lambing orang yang boros. Ayat ini melarang terlalu kikir, juga terlalu boros. Ekonomis dalam penggunaan harta, sangat penting bagi kehidupan dalam keluarga suapa dana yang tersedia tidak mudah menipis, apalagi terlalu cepat habis. Apalah artinya keluarga muda berpestapora, menghamburkan harta untuk berfoya-foya, walau sedang kaya raya, kalau masa tua menjadi sengsara, apalagi masuk penjara. Bila harta digunakan untuk berpesta, apalagi kalau didapat dari hasil riba, nanti di akhirat lebih menderita, karena msuk neraka. Seharusnya harta yang ada, digunakan untuk nafaqah keluarga dan di jalan Allah Ta’ala, supaya mati jadi syuhada, di akhirat masuk surga.
Oleh karena itu pengendali harta keluarga, mesti benar-benar yang bisa mengelola, jangan dipercayakan pada yang belum dewasa. Allah SWT berfirman: وَلَا ØªÙØ¤Ù’تÙوا السّÙÙَهَاءَ أَمْوَالَكÙم٠الَّتÙÙŠ جَعَلَ اللَّه٠لَكÙمْ Ù‚Ùيَامًا وَارْزÙÙ‚ÙوهÙمْ ÙÙيهَا وَاكْسÙوهÙمْ ÙˆÙŽÙ‚ÙولÙوا Ù„ÙŽÙ‡Ùمْ قَوْلًا مَعْرÙÙˆÙًا Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya, harta (mereka yang ada dalam kekuasaanmu) yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan. Berilah mereka belanja dan pakaian (dari hasil harta itu) dan ucapkanlah kepada mereka kata-kata yang baik. Qs.4:5
- Kalau tidak mau makan ketupat, cobalah makan coklat.
- Kalau tidak mau melarat, cobalah hidup berhemat.
- Cengkir itu kelapa muda, di Baros bernama duwegan
- Orang kikir sangat tercela, orang boros pengikut setan
- Serupiah untuk ma’siat adalah pemborosan, semiliar untuk taat, tidak termasuk penghamburan.
10. Jangan terlalu banyak menangis, hindari kebiasaan ngalengis,
Walau sudah berusaha ekonomis dalam penggunaan nafaqah, tentu tetap saja mengalami kendala. Sebenarnya bukan harta yang kurang, tapi kebutuhan dan keinginan yang yang tidak sesuai apa yang didapatkan. Bila terjadi demikian, jangan banyak menangis dan ngalengis tanpa penyelesian. Menangis adalah bagian dari tabi’at manusia, tatkala terkena kesedihan. Ngalengis adalah sikap resah yang diwujudkan dalam kegelisahan, meratapi kesedihan. Menangis tidak dilarang, tapi kalau hanya karena meratapi kesedihan tidaklah berma’na dalam kehidupan. Hidup terkadang tak seindah dalam bayangan. Cita-cita tak semudah yang diangankan. Ada orang berjuang mati-matian, tapi hasilnya tidak sesuai dengan harapan. Ada orang yang duduk terongkang-ongkang, tapi rejeki tiba-tiba datang. Kepastian dunia adalah ketidakpastian. Keabadian dunia adalah ketidakabadian. Apalah artinya manangisi kegagalan, kalau tidak ada perbaikan. Kendala adalah kesuksesan yang tertunda. Oleh karena itu bukan menangis atau ngalengis yang dilakukan melainkan tetap berjuang meraih keberhasilan. Bila kita sedang berjuang, janganlah takut tidak meraih menang. Namun jika kita meraih menang, janganlah terlalu girang dan riang. Antara cundang dan menang, di dunia selalu berselang. Jangan terlalu girang dan riang tatkala menang, jangan tumbang tatkala jadi cundang. Ù„Ùكَيْلَا تَأْسَوْا عَلَى مَا ÙَاتَكÙمْ وَلَا تَÙْرَØÙوا بÙمَا آَتَاكÙمْ وَاللَّه٠لَا ÙŠÙØÙØ¨Ù‘Ù ÙƒÙلَّ Ù…ÙØ®Ù’تَال٠ÙÙŽØ®Ùور٠(Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri,Qs.57:23
Keindahan hidup bagi yang beriman, adalah syukur tatkala menang, shabar tatkala cundang. Jangan takut kalah tatkala berjuang, jangan terlalu resah tatkala kalah. Banyak orang celaka,karena takut kecelakaan. Banyak mati, karena takut menghadapi kematian. Kecelakaan bukan untuk ditakuti, tapi mesti diwaspadai. Kematian bukan untuk ditakuti, tapi mesti dihadapi.
- Kalau kita sedang bersanding, janganlah kaki menendang.
- Kalau kita sedang bersaing, jangan licik untuk bercurang.
- Apalah arti hujan gerimis, bagi petani yang kekeringan.
- Apalah arti isak menangis, kalau hanya untuk ratapan.
C. Penutup
Memperhatikan kajian di atas mewujudkan keluarga harmonis, hendaklah menempuh langkah 17-is, Â : (1) membangun keluraga atas dasar yang agamis, (2) menjalin komunikasi yang dialogis, (3) sikap ucap berdua yang romantis, (4) suami rajin ngaluis, (5) istri selalu ngageulis, (6) penampilan berdua dalam kamar yang erotis, (7) silakan sering kulimis dan bucis, (8) tetap bermuka manis, (9) jangan sinis. (10) jauhi yang menimbulkan krisis, (11) tapi tetap dinamis, (12) gunakan nafaqah secara ekonomis, (13) jangan biarkan isi dompet menipis, (14) jangan terlalu banyak menangis, (15) hindari kebiasaan ngalengis, (16) Jangan terlalu banyak fikiran yang teoritis, (17) carilah yang praktis.
Tentu saja masih banyak langlah lain yang perlu dikaji lebih lanjut. Namun demikian betapa pun kita berusaha mewujudkan keluarga harmonis, mesti siap menghadapi berbagai godaan dan terpaan yang terkadan menimbulkan krisis. Jika kita beriman dan bertaqwa, Allah SWT akan senantiasa menjaga, dari godaan apapun yang menimpa. Hanya pada Allah kita berdo’a, semua keluarga kita di dunia tetap bahagia, di aklhirat masuk surga. Aaminn.
[1] Shahih al-Bukharu, no.4700, Shahih Muslim, no.2661
[2] Sunan al-Nasa`iy, no.3179
[3] Sunan Ibn Majah, no.3548
[4] Shaih Muslim, 131Â Sunan al-Tirmidzi, no.1922
[5] Muhajir ialah kaum muslimin yang ikut berhijrah dari Mekah ke Madinah. Sedangkan yang menyambut kedatangan Muhajir di Madinah dinamai Anshar.
[6] Sunan Abi Dawud, II h.249
[7] Shahih al-Bukhari, no.240
[8] Â Shahih al-Bukhari, no.38 Sunan al-nasa`iy, 4948