AL-BAQARAH:26-27 (Nyamuk sebagai Perumapamaan yang menarik Perhatian)
Nyamuk sebagai Perumapamaan yang menarik Perhatian
(kajian tafsir al-baqarah:26-27)
AL-BAQARAH:26-27
A. Teks Ayat dan Terjemahnya
إِنَّ اللَّهَ لَا يَسْتَحْيِي أَنْ يَضْرِبَ مَثَلًا مَا بَعُوضَةً فَمَا فَوْقَهَا فَأَمَّا الَّذِينَ ءَامَنُوا فَيَعْلَمُونَ أَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَبِّهِمْ وَأَمَّا الَّذِينَ كَفَرُوا فَيَقُولُونَ مَاذَا أَرَادَ اللَّهُ بِهَذَا مَثَلًا يُضِلُّ بِهِ كَثِيرًا وَيَهْدِي بِهِ كَثِيرًا وَمَا يُضِلُّ بِهِ إِلَّا الْفَاسِقِينَ(*)الَّذِينَ يَنْقُضُونَ عَهْدَ اللَّهِ مِنْ بَعْدِ مِيثَاقِهِ وَيَقْطَعُونَ مَا أَمَرَ اللَّهُ بِهِ أَنْ يُوصَلَ وَيُفْسِدُونَ فِي الْأَرْضِ أُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ(*)
Sesungguhnya Allâh tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan: “Apakah maksud Allâh menjadikan ini untuk perumpamaan?” Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allâh, dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allâh kecuali orang-orang yang fasik, (yaitu) orang-orang yang melanggar perjanjian Allâh sesudah perjanjian itu teguh, dan memutuskan apa yang diperintahkan Allâh (kepada mereka)untuk menghubungkannya dan membuat kerusakan di muka bumi. Mereka itulah orang-orang yang rugi.. Qs.2:26-27
B. Kaitan dengan ayat lain
a. Dalam berbagai ayat, Allâh SWT memberikan perumpamaan agar manusia mau mempelajarinya dengan akal yang sehat, guna mendapatkan petunjuk dalam menempuh jalan yang benar.
Perumpamaan itu antara lain:
(1)perumpamaan tumbuhan yang menggambarkan kalimat baik dan buruk seperti dalam firman-Nya:
أَلَمْ تَرَ كَيْفَ ضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا كَلِمَةً طَيِّبَةً كَشَجَرَةٍ طَيِّبَةٍ أَصْلُهَا ثَابِتٌ وَفَرْعُهَا فِي السَّمَاءِ(*)تُؤْتِي أُكُلَهَا كُلَّ حِينٍ بِإِذْنِ رَبِّهَا وَيَضْرِبُ اللَّهُ الْأَمْثَالَ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُون(*)وَمَثَلُ كَلِمَةٍ خَبِيثَةٍ كَشَجَرَةٍ خَبِيثَةٍ اجْتُثَّتْ مِنْ فَوْقِ الْأَرْضِ مَا لَهَا مِنْ قَرَارٍ(*)
Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allâh telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit, pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allâh membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat. Dan perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut dengan akar-akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat tetap (tegak) sedikitpun. Qs.14:24-26
(2) perumpamaan babi dan kera, yang menggambarkan perangai yang buruk, seperti pada firman-Nya:
قُلْ هَلْ أُنَبِّئُكُمْ بِشَرٍّ مِنْ ذَلِكَ مَثُوبَةً عِنْدَ اللَّهِ مَنْ لَعَنَهُ اللَّهُ وَغَضِبَ عَلَيْهِ وَجَعَلَ مِنْهُمُ الْقِرَدَةَ وَالْخَنَازِيرَ وَعَبَدَ الطَّاغُوتَ أُولَئِكَ شَرٌّ مَكَانًا وَأَضَلُّ عَنْ سَوَاءِ السَّبِيلِ
Katakanlah: “Apakah akan aku beritakan kepadamu tentang orang-orang yang lebih buruk pembalasannya dari (orang-orang fasik) itu di sisi Allâh, yaitu orang-orang yang dikutuki dan dimurkai Allâh, di antara mereka (ada) yang dijadikan kera dan babi dan (orang yang) menyembah thaghut?” Mereka itu lebih buruk tempatnya dan lebih tersesat dari jalan yang lurus. Qs.5:60
(3) perumpamaan anjing, yang memberikan gambaran tentang manusia pengikut hawa nafsu, seperti pada firman-Nya:
وَلَوْ شِئْنَا لَرَفَعْنَاهُ بِهَا وَلَكِنَّهُ أَخْلَدَ إِلَى الْأَرْضِ وَاتَّبَعَ هَوَاهُ فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ الْكَلْبِ إِنْ تَحْمِلْ عَلَيْهِ يَلْهَثْ أَوْ تَتْرُكْهُ يَلْهَثْ ذَلِكَ مَثَلُ الْقَوْمِ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا فَاقْصُصِ الْقَصَصَ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ
Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat) nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir. Qs.7:176
(4) perumpamaan labah-labah tentang kelemahan pegangan orang musyrik, seperti pada firman-Nya:
مَثَلُ الَّذِينَ اتَّخَذُوا مِنْ دُونِ اللَّهِ أَوْلِيَاءَ كَمَثَلِ الْعَنْكَبُوتِ اتَّخَذَتْ بَيْتًا وَإِنَّ أَوْهَنَ الْبُيُوتِ لَبَيْتُ الْعَنْكَبُوتِ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ
Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allâh adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah ialah rumah laba-laba kalau mereka mengetahui. Qs.29:41
(5)perumpamaan lalat, tentang lemahnya yang diperTuhankan musyrikin, seperti pada firman-Nya:
يَاأَيُّهَا النَّاسُ ضُرِبَ مَثَلٌ فَاسْتَمِعُوا لَهُ إِنَّ الَّذِينَ تَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ لَنْ يَخْلُقُوا ذُبَابًا وَلَوِ اجْتَمَعُوا لَهُ وَإِنْ يَسْلُبْهُمُ الذُّبَابُ شَيْئًا لَا يَسْتَنْقِذُوهُ مِنْهُ ضَعُفَ الطَّالِبُ وَالْمَطْلُوبُ
Hai manusia, telah dibuat perumpamaan, maka dengarkanlah olehmu perumpamaan itu. Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allâh sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalatpun, walaupun mereka bersatu untuk menciptakannya. Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, tiadalah mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Amat lemahlah yang menyembah dan amat lemah (pulalah) yang disembah.Qs.22:73
Masih banyak lagi perumpamaan yang lainnya seperti semut, lebah, hujan, kilat, petir, batu, dan kisah terdahulu. Semua itu dijadikan Allâh SWT sebagai bahan pelajaran bagi umat manusia. Ayat 26 ini memberikan ketegasan bahwa Allâh SWT tidak segan-segan memberikan perumpamaan dengan apapun, walau hanya dengan seekor nyamuk atau yang lebih rendah dari itu.
b. Ayat-ayat sebelumnya memberikan gambaran tentang tiga golongan manusia (1) mu`min, (2) kafir, dan (3) munafiq, kemudian diserukan agar beribadah kepada Allâh menjauhi musyrik. Ayat 26-27 ini memberikan gambaran golongan manusia yang lainnya, yaitu orang fasiq.
C. Tinjauan Historis
1. Diriwayatkan dari Ibn Abbas, diriwayatkan bahwa orang yahudi yang melecehkan ayat-ayat perumpamaan seperti labah-labah, lalat dan serangga lainnya. Ayat ini turun, sebagai penegasan terhadap mereka, bahwa jika tidak mengerti ma’nanya, bukan melecehkan tapi pelajari lebih jauh. Allâh SWT tidak akan merasa malu, atau canggung sedikit pun memberikan perumpamaan baik yang negatif maupun yang positif, baik yang besar ataupun yang kecil.[1]
2. Menurut Ibn Jarir (w.310H), tatkala Allâh SWT memberikan perumpamaan yang terkena petir, yang menyalakan api kemudian padam, sebagaimana diungkap ayat sebelumnya, orang munafiq berkomentar, untuk apa perumpamaan tersebut diungkapkan? Ayat 26 ini sebagai penegasan bahwa semua perumpamaan ada ma’nanya yang cukup penting dikaji.[2]
3. Kaum yahudi ketika ditantang untuk menunjukkan kelemahan Al-Qur`ân, tidaklah mempunyai kemampuan, karena ternyata tidak ada satu ayat pun yang diragukan kebenarannya. Demikian pula tatkala mereka diminta tandingan untuk membuat ayat yang sama dengan Al-Qur`ân, mereka pun tidak mampu. Karena mereka ingin mencari alasan untuk membantah kebenaran Al-Qur`ân, beralihlah sasaran pelecehan kepada perumpamaan. Ayat 26-27 ini memberikan ketegasan bahwa yang meragukan perumpamaan itu merupakan sifat orang fasiq.
D. Tafsir Kalimat
1.إِنَّ الله لا يَسْتَحْيِي أَنْ يَضْرِبَ مَثلا مَا بَعُوضَةً فَمَا فَوْقَهَا Sesungguhnya Allâh tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Perkataan يَسْتَحْيِي berasal dari الحَياء yang berarti malu. إِنَّ الله لا يَسْتَحْيِي Allâh SWT tidak merasa malu, artinya tidak segan, tidak canggung, atau tidak takut dicela oleh siapapun. أَنْ يَضْرِبَ مَثلا مَا بَعُوضَةً untuk membuat perumpamaan, perbandingan walau hanya dengan بَعُوضَةً yaitu serangga terkecil seperti agas atau nyamuk atau yang lebih kecil dan lebih lemah dari itu. Kata فَوْقَهَا dalam bahasa Arab biasa berarti yang di atas. Dalam konteks ini berarti yang lebih dari itu, baik dalam bentuk, kedudukan atau sifatnya. بَعُوضَةً yang sering diartikan nyamuk, merupakan makhluq yang mesti mendapat perhatian untuk dipelajari. Apakah hewan kecil tersebut bisa dilambangkan sumber malapetaka seperti demam berdarah dan kolera, ataukah sebagai sumber mata pencaharian seperti produsen obat? Semua itu tergantung pada kemampuan manusia untuk mengambil hikmah dari ciptaan Allâh SWT tersebut. Ayat ini juga memberi isyarat betapa pentingnya mu`min mempelajari makhluq di ala mini, termasuk urusan nyamuk. Naymuk adalah makhluq kecil yang cukup banyak macamnya, antara lain
1. Nyamuk Aedes aegypti
Aedes aegypti merupakan jenis nyamuk yang dapat membawa virus dengue penyebab penyakit demam berdarah. Selain dengue, A. aegypti juga merupakan pembawa virus demam kuning (yellow fever) dan chikungunya. Penyebaran jenis ini sangat luas, meliputi hampir semua daerah tropis di seluruh dunia. Sebagai pembawa virus dengue, A. aegypti merupakan pembawa utama (primary vector) dan bersama Aedes albopictus menciptakan siklus persebaran dengue di desa dan kota. Mengingat keganasan penyakit demam berdarah, masyarakat harus mampu mengenali dan mengetahui cara-cara mengendalikan jenis ini untuk membantu mengurangi persebaran penyakit demam berdarah. Ciri-ciri jentik Aedes aegypti : (1). Bentuk siphon besar dan pendek yang terdapat pada abdomen terakhir; (2) Bentuk comb seperti sisir; (3) Pada bagian thoraks terdapat stroot spine. Ciri-ciri nyamuk Aedes aegypti : (1) Bentuk tubuh kecil dan dibagian abdomen terdapat bintik-bintik serta berwarna hitam. (2) Tidak membentuk sudut 90º (3) Penyebaran penyakitnya yaitu pagi atau sore; (4) Hidup di air bersih serta ditempat-tempat lain yaitu kaleng-kaleng bekas yang bisa menampung air hujan; (5) Penularan penyakit dengan cara membagi diri. (6) Menyebabkan penyakit DBD.
Perilaku dan siklus hidup
Aedes aegypti bersifat diurnal atau aktif pada pagi hingga siang hari. Penularan penyakit dilakukan oleh nyamuk betina karena hanya nyamuk betina yang mengisap darah.
Hal itu dilakukannya untuk memperoleh asupan protein yang diperlukannya untuk memproduksi telur.
Nyamuk jantan tidak membutuhkan darah, dan memperoleh energi dari nektar bunga ataupun tumbuhan. Jenis ini menyenangi area yang gelap dan benda-benda berwarna hitam atau merah.
Demam berdarah kerap menyerang anak-anak karena anak-anak cenderung duduk di dalam kelas selama pagi hingga siang hari dan kaki mereka yang tersembunyi di bawah meja menjadi sasaran empuk nyamuk jenis ini.
2. Anopheles (nyamuk malaria)
Anopheles (nyamuk malaria) merupakan salah satu genus nyamuk. Terdapat 400 spesies nyamuk Anopheles, namun hanya 30-40 menyebarkan malaria (contoh, merupakan “vektor”) secara alami.
Anopheles gambiae adalah paling terkenal akibat peranannya sebagai penyebar parasit malaria (contoh. Plasmodium falciparum) dalam kawasan endemik di Afrika, sedangkan Anopheles sundaicus adalah penyebar malaria di Asia. Anopheles juga merupakan vektor bagi cacing jantung anjing Dirofilaria immitis. Sering orang mengenalnya sebagai salah satu jenis nyamuk yang menyebabkan Penyakit Malaria. “nyamuk malaria banyak terdapat di rawa-rawa, saluran-saluran air, dan permukaan air yang terekspos sinar matahari. Ia bertelur di permukaan air.” nyamuk ini hinggap dengan posisi menukik atau membentuk sudut. Sering hinggap di dinding rumah atau kandang. Warnanya bermacam-macam, ada yang hitam, ada pula yang kakinya berbercak-bercak putih. Waktu menggigit biasanya dilakukan malam hari. Banyak jenis nyamuk anopheles yang bisa menyebabkan penyakit malaria. Ada anopheles sundaicus yang banyak terdapat di air payau, seperti di Kepulauan Seribu. nyamuk ini berkembang biak di lingkungan yang banyak ditumbuhi ganggang. Ia akan meletakkan telurnya di ganggang hijau yang banyak reniknya, sehingga begitu menetas, jentiknya langsung mendapat makanan renik yang hidup di antara ganggang tersebut. Ada lagi anopheles maculatus dan anopheles balabacensis yang banyak terdapat di perbukitan, seperti di Bukit Manoreh, Yogyakarta. Biasanya nyamuk ini bertelur di mata air, di air rembesan, atau di sungai yang tak deras airnya, seperti di antara bebatuan sungai. Ada lagi anopheles aconitus yang banyak hidup di daerah pesawahan atau saluran-saluran air yang ada rumputnya. Selain yang sudah disebutkan, masih banyak lagi jenis anopheles lainnya. Menurut Soeroto ada sekitar 70 jenis nyamuk ini. Penyakit malaria yang ditimbulkan pun jenisnya bermacam-macam, tergantung jenis parasitnya. Semisal, ada malaria falsiparum, vivak, ovale, dan malariae. Selain itu, nyamuk anopheles bisa juga menyebabkan penyakit kaki gajah.
a. Ciri-ciri kehidupannya (1) Sangat dipengaruhi kelembaban dan suhu; (2) Menggigit pada malam hari; (3) Jarak terbang 0,5-3 km; (4) Umur di laboratorium dewasanya 3-5 minggu;
b. ciri-ciri jentik nyamuk Mansonia : (1) Bentuk siphon seperti tanduk; (2) Jentik nyamuk mansonia menempel pada akar tumbuhan air; (3) Pada bagian toraks terdapat stoot spine.
c. Ciri-ciri nyamuk anopheles: (1) Bentuk tubuh kecil dan pendek; (2) Antara palpi dan proboscis sama panjang; (3) Menyebabkan penyakit malaria; (4) Pada saat hinggap membentu sudut 90º ; (5) Warna tubunya coklat kehitam; (6) Bentuk sayap simetris; (7) Berkembang biak di air kotor atau tumpukan sampah; Nyamuk dewasa mempunyai proboscis yang berfungsi untuk menghisap darah atau makanan lainnya (misal, nektar atau cairan lainnya sebagai sumber gula). Nyamuk jantan bisa hidup sampai dengan seminggu, sedangkan nyamuk betina bisa mencapai sebulan. Perkawinan terjadi setelah beberapa hari setelah menetas dan kebanyakan perkawinan terjadi disekitar rawa (breeding place). Untuk membantu pematangan telur, nyamuk menghisap darah, dan beristirahat sebelum bertelur. Salah satu ciri khas dari nyamuk anopheles adalah pada saat posisi istirahat menungging.
- Nyamuk Culex sp
Ciri-ciri jentik nyamuk Culex (1) Bentuk siphon langsing dan kecil yang terdapat pada abdomen terakhir. (2) Bentuk comb tidak beraturan. (3.) Jentik nyamuk Culex membentuk sudut di tumbuhan air(menggantung).
Ciri-ciri nyamuk Culex (1) Palpi lebih pendek dari pada probocis. (2) Bentuk sayap simetris. (3) Berkembang biak di tempat kotor atau di rawa-rawa. (4) Penularan penyakit dengan, cara membesarkan tubuhnya. (5) Menyebabkan penyakit filariasis (6) Warna tubuhnya coklat kehitaman
- Nyamuk Mansonia
Ciri-ciri jentik nyamuk Mansonia : (1) Bentuk siphon seperti tanduk, (2) Jentik nyamuk; (3) mansonia menempel pada akar tumbuhan air.
(4) Pada bagian toraks terdapat stoot spine.
Ciri-ciri nyamuk Mansonia: (1) Pada saat hinggap tidak membentuk sudut 90º; (2) Bentuk tubuh besar dan panjang; (3) Bentuk sayap asimetris; (4) Menyebabkan penyakit filariasis (5) Penularan penyakit dengan cara membesarkan tubuhnya.
Allâh SWT tidak segan dan tidak malu untuk memberikan perumpamaan semacam ini, karena merupakan kebenaran. Apakah perumpamaan tersebut mengandung manfaat ataukah tidak, sangat tergantung pada persepsi manusia itu sendiri. Nyamuk yang beragam bentuk dan sifatnya menjadi bahan pelajaran bagi umat yang beriman.
2. فَأَمَّا الَّذِينَ ءَامَنُوا فَيَعْلَمُونَ أَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَبِّهِمْ Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka,
Orang mu’min dengan mengkaji perumpamaan yang diberikan Allâh SWT akan semakin tebal dan tmabh imannya. Mereka semakin yakin bahwa kebenaran itu hanyalah yang datang dari Allâh SWT.
3. وَأَمَّا الَّذِينَ كَفَرُوا فَيَقُولُونَ مَاذَا أَرَادَ اللهُ بِهَذَا مَثلا tetapi mereka yang kafir mengatakan: “Apakah maksud Allâh menjadikan ini untuk perumpamaan?” orang kafir justru masih mempertanyakan tentang nilai yang terkandung dalam perumpamaan itu. Mereka tidak mengerti tentang ayat Allâh, karena hatinya telah tertutup, matanya buta, dari kebenaran. Dalam Qs.29:41 yang diturunkan sebelum ayat ini perumpamaan yang diambil adalah labah-labah sebagai simbol orang musyrik. Mereka seperti yang membuat rumah yang lemah dalam rumah yang kuat. Orang musyrik itu berlindung dalam rumah yang lemah. Selanjutnya Qs.2:19 yang lalu berisi tamsil bagi orang munafiq yang selalu ketakutan. Ternyata makhluq Allâh itu mengandung hikmah yang cukup banyak. Ada makhluq lemah tapi memiliki kemampuan mena’jubkan seperti labah-labah, ada yang kuat tapi tidak memiliki kekuatan seperti manusia musyrik yang mengantungkan diri pada yang tidak berdaya.
4.يُضِلُّ بِهِ كَثِيرًا وَيَهْدِي بِهِ كَثِيرًا Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allâh, dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Dengan perumpamaan tersebut ada manusia yang semakin sesat, ada pula yang dapat mengkajinya secara baik hingga meraih petunjuk dari Allâh SWT. Dengan demikian perumpamaan itu apakah berdampak postitif atau berdampak negatif tergantung pada manusia menanggapi dan menyikapinya.
5.وَمَا يُضِلُّ بِهِ إِلا الْفَاسِقِينَ Dan tidak ada yang disesatkan Allâh kecuali orang-orang yang fasik. Orang mu`min tidak akan tersesat dengan perumpamaan seperti apapun. Yang tersesat adalah orang fasiq.
6. الَّذِينَ يَنْقُضُونَ عَهْدَ اللهِ مِنْ بَعْدِ مِيثَاقِهِ (yaitu) orang-orang yang melanggar perjanjian Allâh sesudah perjanjian itu teguh,
Ayat 27 ini tidak bisa pisah ma’nanya dengan ayat 26, sebagai penjelasan sifat orang fasiq. Mereka sudah berjanji dengan menyatakan iman, tapi perbuatannya berbeda dengan keyakinan.
7. وَيَقْطَعُونَ مَا أَمَرَ اللهُ بِهِ أَنْ يُوصَلَ dan memutuskan apa yang diperintahkan Allâh (kepada mereka) untuk menghubungkannya.
Mereka telah berjanji dengan mengucapkan kalimah syahadat untuk menjalin hubungan baik dengan Allâh SWT dengan ibadah, serta menjalin hubungan baik sesama manusia dalam kehidupan sosial. Namun mereka tidak memanifestasikan janjinya pada perbuatan. Bahkan وَيُفْسِدُونَ فِي الأَرْضِ dan membuat kerusakan di muka bumi. أُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ Mereka itulah orang-orang yang rugi. Orang fasiq akan menderita kerugian, karena telah menipu diri sendiri, dengan mengaku beriman tapi tidak menjalankan keimanannya.
E. Beberapa Ibrah
1. Perumpamaan atau tamsil perlu dikaji untuk dijadikan bahan pelajaran. Hanya orang yang mampu mengambil pelajaran dari berbagai tamsil Qur`ani yang bakal meraih petunjuk.
2. Ayat tentang nyamuk diselipkan di sela-sela ayat aqidah dan ibadah. Ini memberi isyarat bahwa sebagi mu`min yang harus beriman dan amal shalih, selain mentadabburi ayat al-Qur`an, diperlukan juga tafakkur alam, bahkan sampai makhluq kecil seperti nyamuk.
3. Sifat orang fasiq menurut ayat ini antara lain (1) tidak mengambil petunjuk dari tamsil Qur`ani, (2) telah menyatakan iman, tapi tidak memenuhi kewajiban keimanan, (3) memutuskan tali silat al-rahim, (4) berbuat kerusakan di muka bumi, (5) mudah tergoda untuk melanggar aturan Ilahi.
4. Orang fasiq bakal menderita kerugian, baik di dunia kini, maupun di akhirat kelak. Dalam rangka peningkatan keimana, maka mesti tekun mepelajari al-Qur`an dan meneliti alam. Dengan tadabbur al-Qur`an dan tafakkur alam tersebut diharapkan menjadi mu`min yang sejati jauh dari kefasikan dan kemunafikan.
5. Perumpamaan yang disampaikan al-Qur`an akan menjadi pelajaran berharga bagi umat beriman. Jika perumpamaan tersebut menimbulkan kesesatan, berarti yang mempelajarinya dalam keadaan fasiq. Nyamuk dalam ayat ini sebagai bahan kajian dan pelajaran. Dengan nyamuk ada manusia menjadi menderita, karena tidak menggunakan akal fikirannya untuk mengambil manfaat. Ada pula orang yang marih manfaat dengan nyamuk tersebut, karena mampu menggunakan akal fikirannya.
6. Belajar dari nyamuk sungguh sangat menarik perhatian.
Ayat tersebut secara tidak langsung memotivasi dan mengilhami kita semua untuk mau belajar dari nyamuk.
Karena tidak mungkinkan Allah SWT membuat perumpamaan tanpa ada pelajaran berharga yang dapat dipetik oleh yang mau mempelajarinya.
Dari sekian banyak makhluk Allah, fakta empirik menunjukkan nyamuk merupakan serangga yang paling banyak membunuh manusia, meskipun ukurannya tergolong sangat kecil.
Menurut sebuah riwayat, raja superdiktator, Namrud juga mati karena telinganya dipenuhi dan digigit nyamuk. Hampir setiap hari ada saja warga meninggal akibat terkena DBD. Tidak sedikit pula warga yang terserang cikungunya yang virusnya juga ditularkan melalui gigitan nyamuk. Mengapa manusia banyak mati karena nyamuk daripada karena gigitan ular atau binatang buas lainnya? Fakta tersebut setidaknya menjadi pelajaran yang sangat bernilai bagi manusia. Pertama, siapa pun yang ingin terbebas dari bahaya nyamuk tentu harus menjaga kebersihan lingkungan. Dalam hal ini, peluang untuk perkembangbiakan nyamuk perlu diminimalisir, misalnya dengan menguras dan membersihkan bak atau penampungan air secara rutin, mengubur barang-barang bekas, dan menangkal diri dari gigitan nyamuk dengan tanaman pengusir nyamuk atau obat anti nyamuk. Kedua, nyamuk telah menginspirasi pentingnya profesi dokter di bidang penyakit akibat gigitan nyamuk. Nyamuk juga mengilhami aneka ragam produk obat anti nyamuk. Hal ini tentu menguntungkan para produsen, pekerja, pegawai, dan sebagainya. Belum ada produk ‘penolak’ yang melebihi produk anti nyamuk. Jadi, nyamuk sesungguhnya dapat menyebabkan kematian, sekaligus kehidupan bagi banyak orang. Tidak terhitung berapa banyak orang yang dapat bertahan hidup karena bekerja pada perusahaan produksi obat nyamuk. Ketiga, nyamuk memang suka usil dan mengganggu kenyamanan tidur kita. Tapi ketika menggigit dan mengisap darah kita, nyamuk pada dasarnya melatih kesabaran dan ‘kedermawanan’ kita untuk mendonorkan sebagian darah yang kita miliki. Keempat, nyamuk merupakan objek penelitian yang sangat menantang. Menurut Harun Yahya, manusia sering salah paham terhadap nyamuk. Misalnya, makanan nyamuk adalah darah manusia, padahal tidak semua nyamuk mengisap darah manusia. Hanya nyamuk betina yang mengisap darah manusia. Nyamuk jantan ada yang mengisap dedaunan, buah-buahan, dan lainnya. Ketajaman penciuman dan kemampuan menyuntik, bagaimana virus ditularkan nyamuk kepada manusia, dan lainnya sungguh menantang para ilmuwan untuk menemukan jawabannya secara ilmiah. Nyamuk sering disepelekan manusia, padahal ia merupakan salah satu serangga yang banyak memberi pelajaran bagi manusia. Karena itulah Allah SWT membuat perumpamaan dengannya. Hikmah di balik penciptaan nyamuk itu sungguh luar biasa. Tidak hanya mendorong kita selalu menjaga kebersihan lingkungan, melainkan juga menginspirasi kita untuk mengembangkan riset ilmiah untuk memajukan ilmu pengetahuan.
df